Hangout

Berapa Lama Tubuh Mencerna Mi Instan?

Hampir semua masyarakat Indonesia sangat menyukai mi instan. Selain cita rasanya yang sangat sedap, proses memasak hidangan ini tidak membutuhkan waktu yang lama, yakni berkisar 10 menit saja.

Berdasarkan data yang dirilis oleh World Instant Noodle Association (WINA), jumlah konsumsi mi instan di Indonesia sebesar 13,27 miliar bungkus di tahun 2021. Angka tersebut membuat Indonesia menjadi negara terbesar kedua yang mengonsumsi mi instan setelah Tiongkok dengan konsumsi sebanyak 43,99 miliar bungkus pada tahun 2021.

Mungkin anda suka

Kemudian, Maret 2021, Badan Pusat Statistik (BPS) juga merilis survei jumlah konsumsi mi instan di masyarakat Indonesia.

Berdasarkan laporannya, rata-rata penduduk Indonesia mengonsumsi sebanyak 48 bungkus mi instan dalam satu tahun.

Memang tidak dapat dipungkiri jika aroma mi instan sangat menggugah selera. Meski begitu, di balik cita rasanya yang lezat, ternyata konsumsi mi instan secara berlebih tidak baik untuk kesehatan tubuh.

Bahkan sudah banyak kampanye-kampanye kesehatan yang menyerukan untuk membatasi konsumsi hidangan praktis ini karena proses penggilingan mi instan di dalam perut membutuhkan waktu yang sangat lama.

Benarkah hal tersebut? Untuk mengetahui jawabannya, mari simak penjelasan berapa lama mi instan dicerna di dalam tubuh Anda.

Pada dasarnya, mi instan mengandung bahan-bahan kimia yang memang tidak baik untuk kesehatan tubuh.

Selain kandungan bahan-bahannya, banyak peneliti yang menemukan fakta bahwa proses penggilingan mi instan di dalam tubuh akan memakan waktu yang sangat lama dan dapat mengganggu pencernaan.

Mengutip dari lifehack.org, seorang ilmuwan bernama Dr. Kuo menggunakan obat berbentuk pill yang berisi sebuah kamera.

Kemudian pill tersebut dimasukkan ke dalam tubuh relawan uji coba yang mengonsumsi mi instan dan mi buatan rumah.

Hasil rekaman kamera tersebut menunjukkan bahwa tekstur mi instan masih tetap utuh dalam waktu 2 jam. Sedangkan mi buatan rumah terlihat mulai terurai di waktu yang sama.

berapa lama mi instan dicerna
Photo: lifehack.org

Apa yang Membuat Mi Instan Susah dicerna?

Berdasarkan penelitian di atas, Anda pasti bertanya-tanya alasan kenapa mi instan jauh lebih sulit dicerna oleh lambung ketimbang mi buatan rumah, bukan?

Menurut Food and Drug Administration (FDA), salah satu alasan yang membuat mi instan susah dicerna adalah kandungan bahan pengawet yang bernama TBHQ atau Terriary-butyl hydroquinone.

Kadungan TBHQ adalah zat aditif yang biasanya digunakan dalam makanan olahan murah seperti popcorn microwave.

FDA juga menambahkan jika TBHQ tidak boleh melebihi 0.02 persen dari kandungan minyak dan lemak. Meskipun kandungan TBHQ dalam jumlah kecil tidak langsung mematikan atau membuat konsumen sakit, zat ini berpotensi memiliki efek jangka panjang yang buruk terhadap kesehatan.

Salah satu penyakit yang mungkin akan menyerang tubuh adalah melemahnya fungsi organ tubuh dan timbulnya kanker serta tumor.

Bagaimana Cara Agar Mi Instan Cepat dicerna?

Hingga saat ini, masih belum ada tips spesifik mencerna mi instan dengan cepat.

Namun secara umum, Anda bisa mengonsumsi air putih dalam jumlah yang cukup untuk mempercepat proses pencernaan di dalam tubuh.

Berdasarkan laman Mayoclinic.org, air sangat penting untuk kesehatan dan dapat membantu memecah makanan supaya tubuh dapat mencernanya dengan baik.

Jika Anda senang mengonsumsi mi instan di warung, cobalah untuk mengganti menu es teh manis menjadi air putih untuk mempercepat proses pencernaan tubuh.

Berapa Kali Makan Mi Instan yang Wajar?

Berapa kali makan mie instan yang wajar? - inilah.com
Phot: iStockPhoto

Berdasarkan The Straits Times, seorang Profesor dari Harvard dan ahli diet Mount Elizabeth Hospital, Seow Vi Vien menjelaskan setidaknya membatasi konsumsi mi instan satu sampai dua kali dalam seminggu.

Mi instan memang murah dan praktis, namun makanan ini tidak memiliki banyak nutrisi yang baik untuk tubuh.

Jika kondisi ekonomi memaksa Anda untuk mengonsumsi mi instan secara sering, cobalah untuk menambahkan sayur-sayuran di dalam mi supaya tubuh tidak kekurangan nutrisi yang penting.

Mi instan memang murah dan sangat diandalkan untuk mereka yang sedang berhemat. Tapi ingat, kehematan itu hanya akan dirasakan saat ini saja.

Sebab, di dalam 1 bungkus mi instan terdapat 1.700 natrium untuk satu porsi. Angka tersebut 85 persen lebih banyak dari jumlah asupan natrium harian yang cukup.

Kelebihan mengonsumsi natrium atau garam dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi hingga stroke.

Saat ini mungkin Anda masih bisa menikmati kehidupan yang hemat demi mendapat kebebasan finansial di masa tua. 

Tapi Anda juga harus menyadari jika gaya hidup seperti itu akan menurunkan dan menghambat produktivitas di masa tua dengan hadirnya berbagai macam risiko penyakit dari gaya hidup yang tidak sehat di masa muda. 

Back to top button