Kanal

Bea Cukai Lepas Ekspor Udang dan Rumput Laut

Selasa, 20 Des 2022 – 19:05 WIB

Bea Cukai

Bea Cukai terus berupaya meningkatkan nilai ekspor Indonesia. (Dokumentasi: Bea Cukai).

Melaksanakan fungsi sebagai trade facilitator dan revenue collector, Bea Cukai terus berupaya meningkatkan nilai ekspor Indonesia, yang menurun di bulan November 2022 menjadi USD24,1 juta dari bulan sebelumnya USD24,7 juta. Upaya tersebut ditunjukkan dengan pelepasan ekspor dua komoditas, yaitu udang dan rumput laut di Ambon dan Gresik.

Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai, Hatta Wardhana mengatakan Bea Cukai Ambon pada tanggal 12 Desember 2022 melakukan pengawasan dan pelayanan atas ekspor udang milik PT Wahana Lestari Investama (WLI). Diketahui, sebelumnya PT WLI telah rutin mengekspor udang ke China, tetapi pada ekspor kali ini, perusahaan mengarahkan tujuan ekspornya ke Singapura dan Malaysia.

“Selama kurang lebih empat hari tim Bea Cukai Ambon melakukan pengawasan dan pelayanan ekspor PT WLI di Opin, Seram Bagian Utara. Tujuan ekspor kedua negara ini merupakan tujuan baru bagi PT WLI,” ujarnya, Jakarta, Selasa, (20/12/2022).

Masih dengan produk udang Vannamei, PT WLI mengekspor satu kontainer udang ukuran empat puluh feet dengan berat bersih sembilan belas ton ke tiap-tiap negara.

Menurut Hatta, dalam ekspor kali ini, kapal berangkat dari Opin menuju pelabuhan Tanjung Perak Surabaya untuk diekspor angkut lanjut menggunakan kapal internasional tujuan ke Malaysia dan Singapura. Dari dua eksportasi tersebut, perusahaan menyumbang devisa ekspor sebesar USD162.360.

Tak jauh berbeda, Bea Cukai Gresik pun sebelumnya telah melaksanakan pelayanan dan pengawasan atas eksportasi komoditas daerah. Pada tanggal 8 Desember 2022, Bea Cukai Gresik melepas enam kontainer produk rumput laut milik CV Sawindo Subur Abadi ke China.

“Perusahaan ini terus konsisten dalam memasarkan produknya ke pasar luar negeri. Dalam pengiriman ekspor kelima belas ini, perusahaan mengirimkan enam kontainer udang dengan nilai devisa yang dihasilkan sebesar USD 34.000,” terang Hatta.

Kontinuitas ekspor dua perusahaan tersebut menurut Hatta tak lepas dari asistensi dan kolaborasi antara Klinik Ekspor Bea Cukai dengan instansi terkait dan usaha para pelaku usaha sendiri. Ia pun menegaskan bahwa Bea Cukai akan terus memaksimalkan asistensi kepada para pelaku usaha, termasuk UMKM untuk dapat mewujudkan ekspor produknya.

“Klinik Ekspor Bea Cukai akan terus berkolaborasi dengan instansi terkait untuk bisa memetakan potensi ekspor dari produk-produk daerah, yang kemudian akan kami asistensi bersama. Semoga dengan terlaksananya dua ekspor ini, pada tahun 2023 akan muncul lebih banyak pelaku usaha yang mampu konsisten memasarkan produknya di pasar luar negeri. Hingga akhirnya dapat meningkatkan nilai ekspor Indonesia,” tutup Hatta.

Back to top button