News

Survei LSI: Anies-Muhaimin Capres-Cawapres Paling Religius di Mata Publik


Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, dinilai sebagai figur paling religius di antara pesaingnya di Pemilihan Presiden 2024. Hal ini berdasarkan survei terbaru yang dirilis oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI), Sabtu (10/2/2024). 

Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, memaparkan hasil survei bertajuk ‘Survei Nasional Elektabilitas di Masa Akhir Kampanye dan Peluang Pilpres Satu atau Dua Putaran’, mengungkapkan bahwa dari tujuh indikator kepemimpinan yang dinilai, religiusitas menjadi salah satu kategori di mana Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar unggul.

Berdasarkan survei LSI, Anies memperoleh persentase tertinggi sebagai capres paling religius dengan angka 37,7%, mengungguli Prabowo Subianto yang mendapatkan 31,0% dan Ganjar Pranowo di urutan terakhir dengan 19,2%. Sementara itu, untuk kategori cawapres, Muhaimin Iskandar menduduki posisi teratas dengan 33,7%, diikuti oleh Gibran Rakabuming Raka dengan 30,8% dan Mahfud MD dengan 23,4%.

Djayadi menekankan bahwa faktor keagamaan menjadi pembeda signifikan antara kandidat. 

“Kami menemukan bahwa religiusitas menjadi salah satu pembeda utama di antara kandidat, dengan Anies dan Muhaimin menjadi yang paling dinilai religius,” ujar Djayadi.

Namun, survei juga menunjukkan bahwa faktor religius tidak menjadi penentu utama dalam pilihan publik. Ketika ditanya mengenai sifat kepemimpinan yang paling penting untuk seorang calon presiden, mayoritas responden lebih mengutamakan kejujuran dan kemampuan untuk dipercaya, dengan persentase sebesar 41,0%. Ini diikuti oleh sifat merakyat dengan 25,8%, dan kepintaran atau pendidikan dengan 7,4%.

Religiusitas, meskipun menjadi poin pembeda, tercatat sebagai faktor dengan pengaruh terendah dalam memilih presiden, hanya memperoleh 1,9% dalam survei LSI.

“Hasil ini menunjukkan bahwa meskipun keagamaan penting, faktor lain seperti kejujuran, kedekatan dengan rakyat, dan kecerdasan lebih dominan dalam mempengaruhi keputusan pemilih,” tambah Djayadi.

Back to top button