News

Bareskrim Polri Kembali Turun Tangan Usut Kasus Gagal Ginjal Akut

Senin, 06 Feb 2023 – 23:43 WIB

Antarafoto Kasus Gagal Ginjal Akut 300123 Hma 1(1) - inilah.com

Direktur Tindak Pidana Tertentu (Dirtipidter) Bareskrim Polri Brigjen Pol Pipit Rismanto (kanan) bersama Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan (kiri) menunjukkan barang bukti saat konferensi pers kasus gagal ginjal akut pada anak di Rupbasan Kelas I Jakarta Utara, Jakarta, Senin (30/1/2023). (Foto: Antara Foto/Hafidz Mubarak A)

Penyidik Direktorat Tindak Pidana Tertentu Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri turun tangan menelusuri penyebab kasus gagal ginjal akut anak. Kasus ini kembali muncul di DKI Jakarta.

Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri Brigjen Pol Pipit Rismanto mengatakan, tim penyidik sedang mendalami demi menelusuri penyebab kasus gagal ginjal akut tersebut.

“Kami melakukan penelusuran penyebab gagal ginjal akut tersebut seperti apa,” kata Pipit di Jakarta, Senin (6/2/2023).

Dia mengatakan, tim melakukan penyelidikan dengan menyelisik jenis obat yang dikonsumsi pasien. Termasuk, makanan, dan meminta keterangan kepada orang tua dan juga pengambilan sampel.

“Sampel sudah dikirim ke BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan),” kata Pipit seperti dikutip Antara.

Dalam penyelidikan ini, pihaknya tetap berkoordinasi dengan BPOM. Namun, Pipit menduga kasus ini berbeda dengan kasus gagal ginjal akut yang sebelumnya ditangani polisi.

Untuk memastikan hal itu, dia mengatakan, pendalaman masih berlangsung.

Terkait kasus gagal ginjal akut sebelumnya, penyidik Direktorat Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri menetapkan empat orang sebagai tersangka kasus pengoplosan bahan tambahan obat dan lima perusahaan sebagai tersangka.

Lima perusahaan itu meliputi CV Samudera Chemical (SC) PT Afi Farma (AF), PT Tirta Buana Kemindo (TBK), CV Anugerah Perdana Gemilang (APG), dan PT Fari Jaya Pratama (FJ).

Sedangkan empat orang tersangka perorangan itu adalah Direktur Utama CV Samudera Chemial Endis alias Sigit, Direktur CV Samudera Chemical Andre Rukmana, serta Direktur Utama dan Direktur CV Anugerah Perdana Gemilang (APG), yakni Alvio Ignasio Gustan dan Aris Sanjaya.

Temuan Kasus

Sebelumnya, kasus gagal ginjal akut dialami dua orang anak berdomisili di DKI Jakarta. Satu pasien di antaranya meninggal berdomisili di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Pasien tersebut sempat berobat pada 28 Januari 2023 ke puskesmas terdekat dan diberi resep obat puyer. Lalu muncul gejala sulit buang air kecil sehingga dirujuk ke Rumah Sakit Adhyaksa pada 30 Januari 2023.

Pihak rumah sakit setempat sempat merekomendasikan rujukan ke RSCM Jakarta untuk cuci darah. Namun, keluarga pasien menolak dan dibawa pulang ke rumahnya.

Saat itu, kondisi pasien sudah memburuk dan tidak lama kemudian dikabarkan meninggal dunia pada Rabu malam (1/2/2023).

Dinas Kesehatan DKI Jakarta melakukan penyelidikan epidemiologi melibatkan pakar untuk melakukan kajian teknis keterkaitan obat yang diminum dengan faktor pemicu gagal ginjal akut pada anak, yakni senyawa kimia pelarut obat etilen glikol dan dietilen glikol (EG/DEG).

Ambang batas aman cemaran EG/DEG pada bahan baku propilen glikol telah ditetapkan kurang dari 0,1 persen, sedangkan ambang batas aman (tolerable daily intake/TDI) untuk cemaran EG dan DEG pada sirup obat tidak melebihi 0,5 mg/kg berat badan per hari.

Hingga November 2022, tercatat ada 324 kasus gangguan ginjal akut di Indonesia akibat cemaran senyawa EG/DEG pada produk obat sirop. Sebanyak 200 pasien dilaporkan meninggal dunia dan 111 pasien lainnya sembuh.

Back to top button