Market

Aspal Buton Merana, Jadi Tamu di Negeri Sendiri

Proyek infrastruktur jor-joran tengah dilakukan pemerintahan Joko Widodo. Ironisnya, penggunaan aspal dalam negeri, Aspal Buton (Asbuton) masih sangat kecil. Data impor aspal pada 2023 malah menunjukkan peningkatan selama empat tahun terakhir.

“Penggunaan Asbuton masih sangat kecil dengan tingkat utilisasi industri pengolahan Asbuton kurang dari lima persen,” kata Dwi Putranto, Asosiasi Pengembang Aspal Buton Indonesia (ASPABI), dalam keterangannya, Jumat (1/3/2024).

Ia menambahkan tingkat ketergantungan Indonesia terhadap aspal impor saat ini terkesan berlebihan yakni 80 persen, di tengah kenyataan bahwa produk sejenis telah lama dihasikan negeri sendiri. Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat mengunjungi Pulau Buton pada 27 September 2022 silam dan menginstruksikan penghentian impor aspal, digantikan Asbuton buatan dalam negeri.

Instruksi presiden juga dilanjutkan dengan Permendagri No 15/2023 tentang Pedoman Penyusunan APBD 2024 dan Perpres No 15/2023 tentang Petunjuk Penggunaan DAK 2023 yang mengamanatkan kewajiban penggunaan Asbuton. Pada pembukaan acara penganugerahan Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN), 15 Maret 2023, Presiden juga menginstruksikan Kementerian PUPR untuk membeli semua produk Asbuton. 

Dwi menambahkan, jelas bahwa semua instruksi dan regulasi tersebut menunjukkan keseriusan pemerintah dalam meningkatkan penggunaan Asbuton sebagai produk dalam negeri unggulan. Persoalannya, satu setengah tahun dari adanya instruksi lisan Presiden tersebut, di lapangan, fakta menyesakkan dada masih dengan mudah ditemukan. 

Meski sudah ada instruksi lisan Presiden dan regulasi pendukungnya, implementasi dan kepatuhan di level pelaksana masih sangat kecil. “Bahkan tidak sedikit para pelaku Asbuton mendapatkan penolakan dari pelaku konstruksi,” kata Dwi. 

ASPABI mengakui sejatinya presiden sangat mendukung dan memprioritaskan penggunaan produk dalam negeri secara maksimal. Itu terbukti dengan adanya Program P3DN dan Bangga Buatan Indonesia (BBI), yang dicanangkan dan digaungkan secara nasional. 

“Bahkan ada sanksi bagi Kementerian/Lembaga/Daerah yang tidak mau memprioritaskan penggunaan produk dalam negeri. Inilah yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi salah satu yang tertinggi di dunia,” kata Dwi Putranto. Secara aturan, pemerintah telah mewajibkan penggunaan produk dalam negeri menggantikan produk impor jika ada produk sejenis yang diproduksi di Indonesia.

Dwi yang mewakili seluruh masyarakat Buton berharap agar Asbuton dapat digunakan secara menyeluruh di infrastruktur jalan di Ibu Kota Negara Nusantara (IKN), khususnya di koridor utama, di Sumbu Kebangsaan Barat dan Timur, sehingga menjadi etalase produk dalam negeri kebanggaan bangsa yang dapat ditunjukkan ke seluruh dunia bahwa Indonesia memiliki aspal alam terbaik di dunia.

Seperti diketahui, pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara (IKN) merupakan sebuah proyek nasional kebanggaan bangsa Indonesia. Pemerintah menargetka perayaan detik-detik proklamasi 17 Agustus 2024 untuk pertama kalinya akan dipusatkan di Istana Negara IKN. 

“ASPABI juga meminta kepedulian pemerintah untuk sesegera mungkin menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) atau Peraturan Presiden (Perpres) tentang penegasan pemakaian Asbuton secara nasional menggantikan aspal impor. Dengan cara itulah, kata Dwi, pada usia 100 tahun ini Asbuton bisa kukuh menjadi tuan rumah di negeri sendiri, serta kebanggaan seluruh bangsa Indonesia,” jelas Dwi.

Back to top button