Hangout

Aroma Kopi Tak Hanya Hilangkan Bau Tak Sedap, Tapi Juga Bermanfaat bagi Tubuh

Jenazah Angela Hindriati (54) yang telah disimpan dan dimutilasi selama satu tahun lebih tidak tercium baunya karena si pelaku M. Ecky Listiantho (34) menggunakan aroma kopi. Aroma kopi tidak hanya bisa menghilangkan bau tidak sedap seperti bau mayat tetapi juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.

Pelaku mutilasi telah memotong-motong mayat Angela dan dimasukkan ke dalam boks kontainer kemudian disembunyikan di dalam rumah. Selama satu tahun para tetangga tidak pernah mengendus adanya aroma tak sedap dari dalam rumah kontrakannya di kawasan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Mungkin anda suka

Kepada polisi, tersangka mengaku selalu menyiapkan kopi bubuk untuk diletakkan di dalam mangkuk. Hal itu rutin dilakukan agar warga sekitarnya tidak mengendus bau busuk dari dalam rumahnya. “Sebelum meninggalkan jasad korban, pelaku membeli kopi bubuk dan mangkok,” kata Kompol Resa Fiardy Marasabessy, Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Aroma kopi yang kuat memang sudah dikenal sejak lama. Bahkan bisa mengalahkan atau menyamarkan bau-bau lainnya yang menyengat. Ibu-ibu di rumah sering mengunakannya aroma kopi untuk menghilangkan bau di kamar mandi, kulkas, bau sampah atau untuk pengharum ruangan. Aroma kopi juga bisa mengalahkan bau yang menyengat seperti bau mayat sebagaimana yang dilakukan pelaku mutilasi ini.

Manfaat aroma kopi

Kopi adalah tanaman (penuh antioksidan) dengan lebih dari 1.000 bio-senyawa kafein yang mudah menguap. Senyawa ini dipanggang untuk melepaskan minyak esensial dan aromanya.

Kopi dipercaya memiliki banyak manfaat kesehatannya. Meminum secangkir kopi telah ditemukan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan fisik, termasuk penurunan risiko penyakit jantung, diabetes dan demensia, dengan beberapa juga menunjukkan bahwa kopi bahkan dapat membantu hidup lebih lama.

Mengutip The Huffington Post, penelitian baru di Amerika Serikat menunjukkan bahwa Anda bahkan mungkin tidak perlu minum kopi untuk mendapatkan sebagian manfaatnya. Hanya aroma secangkir kopi dapat membantu memberi orang dorongan kognitif yang meningkatkan kinerja.

Dipimpin oleh Stevens School of Business bersama para peneliti di Temple University dan Baruch College, tim tersebut melakukan dua penelitian untuk menyelidiki apakah aroma kopi saja, yang tidak mengandung kafein, cukup kuat untuk meningkatkan kinerja kognitif. Dalam studi pertama, para peneliti melihat kinerja Graduate Management Aptitude Test (GMAT), tes adaptif komputer yang dibutuhkan oleh banyak sekolah bisnis.

Mereka memberikan tes aljabar GMAT 10 pertanyaan kepada sekitar 100 mahasiswa bisnis sarjana di laboratorium komputer, dan membagi peserta menjadi dua kelompok. Satu kelompok melakukan tes di lingkungan dengan aroma mirip kopi, sementara kelompok kontrol melakukan tes yang sama di ruangan tanpa wewangian. Para peneliti menemukan bahwa kelompok di ruangan yang berbau kopi mendapat skor yang jauh lebih tinggi pada tes tersebut.

Untuk menyelidiki lebih lanjut, dan mencari tahu apakah aroma kopi dapat meningkatkan kewaspadaan dan kemudian meningkatkan kinerja, tim merancang survei lanjutan yang mereka berikan kepada lebih dari 200 peserta baru.

Kelompok tersebut disurvei keyakinan tentang berbagai aroma dan efek yang mereka rasakan terhadap kinerja manusia. Para peserta melaporkan bahwa mereka percaya akan merasa lebih waspada dan energik saat mencium aroma kopi, dibandingkan dengan aroma bunga atau tanpa aroma.

Mereka juga mengatakan bahwa paparan aroma kopi akan meningkatkan kinerja mereka dalam tugas mental. Hasilnya menunjukkan bahwa mencium aroma seperti kopi, meski tidak mengandung kafein di dalamnya, memiliki efek yang mirip dengan minum kopi sebagian karena ekspektasi peserta, menunjukkan efek plasebo dari aroma kopi.

“Bukan hanya aroma seperti kopi yang membantu orang bekerja lebih baik dalam tugas analitis, yang sudah menarik,” komentar peneliti utama Profesor Adriana Madzharov. “Tetapi mereka juga berpikir mereka akan melakukan yang lebih baik, dan kami menunjukkan bahwa ekspektasi ini setidaknya sebagian bertanggung jawab atas peningkatan kinerja mereka.”

Bantu atasi stres

Penelitian juga menyoroti bagaimana minum dan mencium aroma kopi dapat memengaruhi gen dan protein di otak. Penulis studi, yang dipimpin Han-Seouk Seo dari Universitas Nasional Seoul, menulis bahwa ini adalah salah satu penelitian pertama untuk melihat bagaimana aroma kopi memengaruhi kita, atau dalam hal ini bagaimana pengaruhnya terhadap tikus lab, beberapa di antaranya mengalami tidak cukup tidur.

“Ada beberapa studi yang berhubungan dengan efek menguntungkan dari aroma kopi,” tulis penulis studi, seperti dikutip dari WebMD. “Studi ini adalah upaya pertama untuk menjelaskan efek aroma biji kopi pada stres akibat kurang tidur di otak tikus.”

Seo dan rekannya dari Jepang dan Jerman menguji bagaimana aroma kopi memengaruhi otak tikus jantan dewasa yang ‘stres’ dengan pembatasan tidur dan mereka yang tidak stres. Kemudian membandingkannya dengan dua kelompok tikus stres dan tidak stres lainnya yang tidak terpapar aroma kopi.

Peneliti memeriksa otak tikus untuk mencoba ‘mengungkap efek molekuler’ dari aroma kopi pada otak. Ternyata, tikus yang kurang tidur menghirup kopi menunjukkan tingkat aktivitas yang berbeda pada 17 gen di otak. Tingkat beberapa protein otak juga berubah dengan cara yang dapat memberikan efek menenangkan pada stres atau memiliki fungsi antioksidan.

Bukan berarti manusia sama dengan tikus lab yang kurang tidur. Penulis studi menduga bahwa jika seseorang mengalami stres yang terkait dengan kurang tidur, mungkin lebih baik menghirup aroma kopi untuk membantu meredakan stres itu.

Mengapa aroma kopi terasa enak? Karena reaksi kimia, kopi hasil roasting ini memiliki rasa dan bau yang luar biasa. Reaksi ini, dikenal sebagai reaksi Maillard, terjadi ketika karbon dioksida direaksikan dengan oksigen. Pada tahun 1912, ahli kimia Louis-Camille Maillard menjelaskan reaksi ini untuk pertama kalinya. Aroma kopi yang unik merupakan kombinasi rasa manis, pedas, buah, bunga, dan berasap yang menarik orang.

Namun terlepas dari kenyataan bahwa aroma kopi terbukti baik untuk kesehatan, juga bisa berdampak buruk pada beberapa orang. Mengutip The Commons Cafe, ada sebagian kecil orang mungkin merasa sakit atau tetap terjaga sepanjang malam karena efek obat tersebut. Aroma kopi membuat beberapa orang sakit karena tubuh mereka mungkin mengasosiasikannya dengan efek negatif kafein pada mereka.

Perlu diingat bahwa bagi sebagian orang, aroma kopi bisa sangat tidak menyenangkan, bahkan bisa berbahaya. Akibatnya, sangat penting untuk memperhatikan bagaimana tubuh Anda bereaksi terhadap aroma kopi.

Back to top button