Market

Apresiasi Program Makan Siang Gratis Prabowo, AEPI: Duit Kecil Itu


Ekonom dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Salamuddin Daeng mengapresiasi program makan siang gratis yang digagas calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto. Meski anggarannya cukup besar yakni Rp450 triliun.

“Jika ada kemauan pasti ada jalan. Inshaa Allah, keinginan baik akan dibukakan jalannya lebih lebar. Itulah harapan besar di balik program makan siang gratis untuk pelajar dan santri yang diusung salah satu capres,” kata Salamuddin, Jakarta, dikutip Senin (8/1/2024).

Kata dia, bantuan makan siang gratis serta gizi untuk siswa, santri dan ibu hamil, memang program ambisius. Tidak ada masalah dengan program ambisius kalau sasarannya untuk masyarakat.

“Ini akan menjadi gairah baru, semangat baru, motivasi baru bagi pemerintah baru nanti, untuk mengumpulkan sumber daya dan memanfaatkannya secara efektif, bagi sebesar besarnya kemakmuran rakyat,” kata dia.

Dia pun membandingkan dengan anggaran subsidi BBM, LPG dan listrik yang lebih dari Rp500 triliun. Artinya, pemerintah menggelontorkan uang sekitar Rp1,4 triliun tiap hari. Di mana, subsidi energi ini tidak hanya menjangkau orang tidak mampu, namun hampir seluruh kalangan masyarakat menikmatinya.

Sebab kalau hanya untuk orang miskin, diasumsikan jumlah penduduk miskin di Indonesia sebanyak 26 juta orang, adalah yang berhak atas subsidi energi.

“Maka, setiap orang miskin menerima uang Rp20 juta setiap tahun. Atau Rp1,7 juta per bulan. Seketika hilanglah kemiskinan, sebagaimana indikator BPS,” imbuhnya.

Dengan mendasarkan kepada analisis subsidi BBM itu, kata dia, pemerintah sangat mampu memberi makan siang serta gizi secara gratis. “Karena nilainya hanya seperlima nilai subsidi energi,” kata Salamuddin.

Mengingatkan saja, Prabowo jika terpilih menangi Pilpres 2024, siap memberikan makan siang gratis dan bantuan gizi kepada 82,9 juta orang. Terdiri dari 74,2 juta anak sekolah; 4,3 juta santri; dan 4,4 juta ibu hamil.

Prabowo mengatakan, program makan siang dan gizi ini, merupakan strategi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Program ini dianggap efektif untuk menekan angka stunting dan meringankan beban rakyat miskin.

Back to top button