Ototekno

Apple Terjebak di Zona Nyaman: Keuntungan Triliunan, Minim Inovasi di iPhone 15

Sebagai perusahaan teknologi terkaya di dunia dengan nilai pasar mencapai $2,8 triliun, Apple Inc. tampaknya bisa melakukan lebih banyak. Meski menghabiskan $26 miliar untuk penelitian dan pengembangan serta meraih keuntungan tahunan sebesar $100 miliar, perusahaan ini mendapat kritik atas inovasi iPhone 15 series yang dianggap stagnan.

Sejak peluncuran desain baru iPhone X enam tahun lalu, Apple terus menyajikan peningkatan tahunan yang bersifat inkremental. Seri iPhone 15 yang baru saja diumumkan juga tidak berbeda. Apple memperkenalkan empat model baru dengan harga yang mirip dengan tahun lalu, namun hanya dengan peningkatan kecil seperti konektor daya USB-C.

Reaksi dari pengamat Apple dan media sosial menunjukkan kekecewaan. Meme-meme iPhone 15 menyoroti kurangnya kemajuan signifikan, dan konsensus umumnya adalah bahwa perubahan yang ada tidak cukup signifikan untuk membuat konsumen beralih ke model baru.

Beberapa investor berharap Apple akan menaikkan harga iPhone secara keseluruhan. Namun, jika peningkatan besar tidak lagi mungkin, perusahaan sebaiknya mempertimbangkan untuk menurunkan harga.

Apple perlu mempertimbangkan kembali strateginya. Perusahaan ini kini berisiko membuat pelanggan mempertahankan ponsel mereka lebih lama atau semakin sinis terhadap kemampuan teknologinya. Mengelola sentimen pelanggan dan reputasi merek tetap menjadi hal yang krusial, bahkan untuk Apple.

post-cover
foto: Getty Images

Apple bisa melakukan eksperimen dengan bentuk baru. Misalnya, Samsung telah lama memiliki smartphone dengan layar lipat. Selain itu, Apple juga memiliki banyak ruang untuk meningkatkan asisten suara Siri, yang peningkatannya dianggap trivial mengingat kemajuan terbaru dalam AI dan prosesor mobile.

Ada pelajaran relevan dari sejarah Apple sendiri. Pada tahun 1980-an dan awal 90-an, perusahaan ini menjual komputer dengan pembaruan inkremental dengan harga yang tinggi, yang akhirnya hampir membuatnya bangkrut, sampai Steve Jobs kembali dan menghidupkan kembali inovasi.

Apple mungkin tidak berisiko keuangan, tetapi enam tahun keengganan untuk berinovasi pada iPhone bisa merusak ekosistem perusahaan dan keunggulan ekonomisnya. Apple perlu mulai berpikir berbeda—lebih cepat daripada nanti.

Back to top button