Market

Apa Itu Redenominasi Rupiah? Ini Pengertian, Dampak, dan Manfaatnya

Bank Indonesia sudah membantah video viral di grup percakapan WhatsApp, yang menyatakan Bank Indonesia telah menerbitkan uang baru rupiah kertas dari Rp1.000 hingga Rp100.000 dengan menghilangkan tiga angka di belakangnya. Misalnya uang Rp1.000 hanya tertulis Rp1 saja.

Isu redenominasi sebenarnya sudah lama beredar. Bank Indonesia sejak tahun 2020 telah mendorong dilaksanakannya penyederhanaan mata uang rupiah.

Tidak sedikit masyarakat khususnya pedagang justru sudah menerapkannya. Contohnya dengan menuliskan ala redenominasi bagi barang yang dijual. Misalnya Rp50.000 menjadi 50K, Rp1.000 ditulis 1K.

Lalu apa sebenarnya arti redenominasi? Redenominasi mata uang adalah proses penggantian denominasi mata uang yang berlaku dengan denominasi baru.

Pada redenominasi, nilai nominal mata uang dikurangi dengan memangkas angka nol, sementara nilai ekonominya tetap sama.

Sedangkan maksud redenominasi rupiah adalah penyederhanaan nilai mata uang rupiah tanpa mengubah nilai tukarnya.

Redenominasi rupiah jika dilakukan akan mengubah transaksi dan kebiasaan di dalam masyarakat. Perubahan paling nyata terlihat adalah nilai nominal yang tertera di lembar uang kertas rupiah.

Redenominasi ini juga dapat kembali menghadirkan uang pecahan sen. Pecahan uang sen pernah diterapkan di Indonesia dalam waktu cukup lama.

Manfaat Redenominasi

Bank Indonesia mengaku sudah siap melaksanakan redenominasi rupiah. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan BI telah melakukan persiapan sejak lama.

BI bahkan sudah memperhatikan desain, tahapan, hingga langkah-langkah menuju transisi ini.

Pertimbangan utama Indonesia siap meredenominasi rupiah, karena kondisi ekonomi Indonesia saat ini sudah bagus.

Kondisi ekonomi stabil menjadi syarat utama redenominasi. Meski begitu tetap harus mewaspadai efek rambatan dari pelemahan ekonomi global.

Kondisi ekonomi internasional, masih berpengaruh situasi keuangan di Indonesia. BI meminta masyarakat bisa bersabar menunggu momen yang tepat redenominasi dapat dilaksanakan.

Berikut adalah beberapa manfaar redenominasi:

  • Mencegah inflasi semakin tinggi
  • Mengendalikan harga
  • Meningkatkan nilai mata uang
  • Memungut keuntungan tersembunyi dari perdagangan

Dampak Redenominasi

Kalangan Ekonom sepakat redenominasi memiliki dampak negatif. Berikut risiko atau dampak redenominasi dikutip dari berbagai sumber:

1. Biaya implementasi

Proses redenominasi membutuhkan biaya yang besar. Pemerintah harus menyiapkan anggaran tidak sedikit untuk mencetak dan mendistribusikan uang dengan penulisan angka yang baru.

Selain itu, biaya sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat juga perlu diperhitungkan.

2. Inflasi tinggi

Redenominasi yang dilakukan di tengah ketidakstabilan ekonomi berdampak pada melonjaknya inflasi, atau krisis keuangan.

Kondisi itu dapat memperburuk situasi ekonomi. Perubahan dalam denominasi mata uang juga dapat menimbulkan kebingungan dan ketidakpastian di masyarakat dan pelaku bisnis.

3. Masalah teknis

Redenominasi juga dapat menyebabkan masalah teknis terkait pengaturan sistem keuangan. Perlu dilakukan perubahan pada perangkat lunak dan perangkat keras dalam sistem perbankan, mesin ATM, sistem pembayaran elektronik, dan sistem lainnya yang terkait dengan pengolahan uang.

4. Penurunan Daya Beli Masyarakat

Pemberlakuan redenominasi juga akan mengakibatkan penurunan daya beli masyarakat. Hal ini disebabkan karena naiknya harga barang dan jasa akibat pembulatan angka.

5. Kerugian Individu

Redenominasi dapat menyebabkan kerugian bagi individu yang memiliki simpanan atau investasi dalam mata uang yang mengalami redenominasi.

Nilai nominal aset mungkin berkurang secara signifikan setelah redenominasi, yang dapat merugikan pemilik aset.

6. Ketidakpastian harga barang impor.

Redenominasi dapat menyebabkan perubahan nilai tukar dan fluktuasi harga dalam perdagangan internasional. Kondisi ini dapat memengaruhi harga barang impor dan dapat berdampak pada stabilitas harga di dalam negeri.

Harga barang impor kemungkinan akan mengalami kenaikan dan berdampak pada pedagang yang membeli barang dari luar negeri. Harga barang impor lebih mahal juga akan menurunkan daya beli masyarakat.

Belajar dari Argentina

Dampak buruk redenominasi pernah dialami Argentina. Redenominasi Peso tahun 2002, yang semula guna mengatasi inflasi yang tinggi justru membuat inflasi semakin melonjak.

Data menunjukkan inflasi tahunan di Argentina naik pesat setelah redenominasi. Pada tahun 2003, inflasi di angka 41 persen dan pada 2004, meroket menjadi 54 persen.

Kalangan Ekoonom mengingatkan, redenominasi merupakan kebijakan yang sangat kompleks dan berpengaruh pada kehidupan masyarakat.

Sebelum benar-benar diterapkan, perlu pertimbangan baik buruknya secara matang, serta dampak yang akan ditimbulkan.

Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News.

Back to top button