Ototekno

Apa itu Fitur Anti Banding di Smartphone Xiaomi dan Poco?

Ada satu keunikan yang hanya dimiliki smartphone Xiaomi dan Poco, yakni fitur anti banding di dalam aplikasi kamera. Sebenarnya, apa itu fitur anti banding dan kenapa fitur ini sangat istimewa?

Fitur ini memungkinkan anda untuk mengambil foto yang bercahaya dengan kualitas resolusi terbaik. Tanpa mengaktifkan fitur ini, hasil foto yang bercahaya tersebut akan muncul tanda garis (banding) dan merusak estetika foto secara keseluruhan.

Untuk memahami lebih lanjut tentang fitur anti-banding ini, mari simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Anti banding adalah sebuah fitur yang dibuat oleh Xiaomi untuk mengurangi banding atau pola pita saat memotret layar atau objek yang bercahaya seperti lampu neon.

Untuk mengaktifkan fitur ini, anda bisa membuka aplikasi kamera > ikon hamburger “☰” > Settings > scroll ke bawah sampai anda menemukan fitur mode “anti banding“.

Saat anda mengklik fitur anti banding, anda akan diminta untuk memilih satu dari empat opsi anti banding, 50Hz, 60Hz, Auto, dan Off. 

Perbedaan 50Hz dan 60Hz di Anti Banding

Saat melihat empat opsi anti banding, anda mungkin akan bertanya-tanya, apa hubungannya kamera dengan kelistrikan?

Mungkin anda tidak menyadari bahwa barang-barang elektronik di sekitar seperti lampu neon, layar televisi, dan monitor, bisa memunculkan garis-garis di foto anda. Untuk mereka yang hobi foto, ini adalah masalah besar.

Masalahnya, di setiap negara memiliki frekuensi listrik yang berbeda-beda. Sebagai contoh, Amerika menggunakan frekuensi 60 Hz, South Korea menggunakan 60 Hz, dan India menggunakan 50 Hz.

Hz yang berarti banyaknya gelombang dalam waktu satu detik ini ternyata memiliki pengaruh yang cukup besar dengan hasil kualitas foto. 

Sebagai contoh, sistem PAL (phase-alternating line) di TV anda memiliki 25 frame/s dan jumlah garis 625. Jika anda mengaktifkan fitur anti banding sebesar 60 Hz, maka hasil jepretan foto tersebut akan terlihat garis-garis.

Tapi jika anda menurunkan besaran Herz-nya, foto anda tidak akan terlihat garis-garis atau pantulan cahaya.

Biar lebih paham, mari simak perbedaan penggunaan anti banding 50 Hz dan 60 HZ di negara India oleh YouTube Channel What2C berikut ini:

 - inilah.com
Contoh hasil anti banding 50 Hz oleh YouTube @What2C. Tangkapan layar video YouTube/What2C

Berdasarkan halaman generatorsource.com, India memiliki frekuensi sebesar 50 Hz. Dari percobaan pertama, What2C menyalakan fitur 50 Hz dan diarahkan ke lampu LED. Berdasarkan gambar tangkapan di bawah ini, kamera tidak menampilkan garis-garis yang mengganggu kualitas gambar.

Tapi saat What2C merubah pengaturan anti banding ke 60 Hz, hasil tangkapan kameranya langsung berubah seperti gambar di bawah ini.

Contoh hasil anti banding 60 HZ oleh YouTube What2C. Tangkapan layar video YouTube @What2C

Sudah cukup terlihat bukan, perbedaannya? 

Jadi, Pengguna Xiaomi dan Poco Indonesia Harus Mengaktifkan Frekuensi yang Mana?

Indonesia memiliki frekuensi sebesar 50 Hz. Jadi, untuk pengguna Xiaomi dan Poco di Indonesia, anda bisa mengaktifkan fitur anti banding di frekuensi 50 Hz. 

Apabila anda bepergian ke luar negeri, anda bisa merubah settingan anti-banding sesuai dengan negara yang dituju. Jika anda tidak tahu frekuensi listrik di negara tersebut, anda bisa cek di laman generatorsource.com.

Kesimpulan

Menyadari di setiap negara memiliki frekuensi listrik yang berbeda-beda, Xiaomi dan Poco membuat anti banding secara khusus untuk pengguna smartphone mereka yang senang foto-foto dan traveling.

Dengan adanya fitur ini, pengguna Xiaomi maupun Poco Phone bisa menangkap foto dan video tanpa perlu khawatir munculnya garis-garis yang merusak estetika foto mereka.

Back to top button