Market

Antisipasi Gangguan Jelang Musim Hujan, Daops 4 Periksa Rel Gundih-Semarang Poncol

Menjelang musim hujan, PT Kereta Api Indonesia (Persero/KAI) Daerah Operasi (Daops) 4 Semarang melakukan pengecekan atas lintasan kereta api (rel). Untuk meminimalisir gangguan perjalanan kereta api (KA).

Pemeriksaan dilaksanakan mulai dari Km 68+200 petak Gundih-Goprak, Kabupaten Grobogan hingga Stasiun Semarang Poncol. “KAI terus berupaya dalam menyiapkan segala aspek untuk mewujudkan keamanan dan keselamatan perjalanan KA, khususnya dalam menghadapi musim hujan yang saat ini sudah mulai terjadi,” kata Kepala Daops 4 Semarang KAI, Daniel Johannes Hutabarat, dikutip dari InilahJateng, Jumat (3/11/2023) .

Untuk memeriksa kondisi rel KA sepanjang 70 kilometer dan memeriksa 10 stasiun yang dilewati mulai dari Kabupaten Grobogan, Boyolali, Demak hingga Kota Semarang, dikerahkan kreta dresin.

Informasi saja, musim kemarau tahun ini yang dipicu badai El Nino, berlangsung cukup esktrem. Lebih panas ketimbang musim kemarau sebelumnya.

Berdasarkan informasi Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) tentang prakiraan musim hujan, menyebutkan, sebagian besar wilayah Indonesia diprakirakan masuk Musim Hujan 2023/2024 pada Oktober hingga Desember 2023. Sedangkan puncak musim hujan diperkirakan berlangsung pada Januari dan Februari 2024.

“Dan ini menjadi perhatian KAI, setelah ini akan ada musim hujan yang mengakibatkan peningkatan debit air yang harus diwaspadi. Kondisi tanah yang semula dari kering menjadi lumpur menjadi perhatian khusus dari Daop 4 Semarang untuk ditindaklanjuti,” kata Daniel.

Pemeriksaan ini, kata dia, bertujuan untuk melihat langsung kondisi prasarana di lintas, yang meliputi keandalan jalur rel ka dan persinyalan, daerah rawan genangan air dan banjir, fasilitas layanan pelanggan dan kebersihan yang berada di stasiun, serta kesiapan sumber daya manusia KA di setiap stasiun yang dilewati.

Saat ini, kata dia, untuk wilayah Daops 4 Semarang, terdapat 22 daerah yang berpotensi mengalami gangguan alam berupa banjir, amblesan, hingga longsor. Turun ketimbang 2021 sebanyak 51 daerah dan pada 2022 berjumlah 36 daerah.

“Berbagai perbaikan sudah kami lakukan, sehingga jumlah daerah yang berpotensi gangguan alam tersebut dapat berkurang,” paparnya.

Selanjutnya, Daniel menjelaskan 22 daerah yang berpotensi mengalami gangguan alam. Yakni, 11 titik di Kabupaten Grobogan, 3 titik di Kota Semarang, 2 titik di Kabupaten Blora dan Pekalongan, serta 6 titik lainnya.

Untuk mencegah kejadian yang takn diinginkan, kata Daniel, KAI Daops 4 Semarang telah menyiapkan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) di 26 titik, meliputi Tegal, Pemalang, Petarukan, Pekalongan, Batang, Kuripan, Weleri, Kalibodri, Kaliwungu, Semarang, Brumbung, Gubug, Kedungjati, Gambringan, Panunggalan, Kradenan, Doplang, Randublatung, Cepu, Kedungjati, Gundih dan Ambarawa.

Di mana, AMUS yang disiapkan berupa pasir, bantalan rel, dan peralatan ringan hingga alat berat. Seperti mesin perawatan jalan rel (MPJR) yang digunakan untuk merawat serta memelihara kondisi rel, agar tetap layak dilintasi kereta. 
 

Back to top button