Wakil Menteri Kesehatan Indonesia Dante Saksono memaparkan berdasarkan pendataan kesehatan yang dilakukan oleh Kemenkes sebelumnya melalui Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), ditemukan angka penderita diabetes melitus meningkat. Pada tahun 2013 jumlah penderita diabetes melitus berjumlah 3 – 5 persen, sedangkan pada tahun 2018 jumlah penderita diabetes mellitus naik menjadi 10 persen.
“Diabetes Melitus yang tadinya angkanya cuma 5 persen sekarang naik menjadi 10 persen dengan waktu hanya beberapa tahun,” kata dr.Dante Saksono Harbuwono, Sp. PD, PhD, KEMD. Selaku Wakil Menteri Kesehatan dalam temu media, Jakarta, Selasa (27/06/2023).
Melihat dari capaian 2018, Kemenkes akan melaksanakan Survey Kesehatan Indonesia pada tahun ini dengan lebih terintegrasi dengan pengukuran gizi dan mekanisme single survei. Dante juga mengatakan bahwa melihat angkat penyakit diabetes maka perlu dilakukan pendekatan secara lebih terarah.
“Pertumbuhan angka itu memperlihatkan ada gambaran pola penyakit di masyarakat, sehingga perlu dilakukan survei pendekatan yang lebih terarah pada sasaran,” katanya.
Dante menambahkan bahwa Kemenkes akan melakukan pemeriksaan semaksimal mungkin melalui sampel-sampel ada untuk kemudian di teliti, sehingga dapat melakukan pencegahan penyakit diabetes.
“Pendekatannya harus kita lakukan sedini mungkin, sebelum diabetes mellitus tersebut terjadi semakin banyak. Sampelnya harus kita kumpulkan dan kita hitung, kemudian strategi apa yang harus kita lakukan. Nah hal-hal seperti ini menjadi sangat penting dan krusial untuk selanjutnya memanfaatkan data-data yang ada. Sehingga kondisi pre-diabetes bisa dicegah menjadi kondisi diabetes di beberapa saat kemudian.” tambahnya.
Melalui Survey Kesehatan Indonesia (SKI) maka akan dilakukan pendataan kesehatan masyarakat yang lebih spesifik lagi agar dapat diketahui bagaimana upaya-upaya yang perlu dilakukan guna mencegah suatu penyakit ataupun memberikan pengobatan atas suatu penyakit.
