Market

Anggap Bukan Pesaing, BSI Sambut Baik Merger BTN dan Bank Muamalat


Sektor keuangan syariah di tanah air, bakal berkembang cepat dengan kehadiran bank syariah anyar. 

Peleburan dari Unit Usaha Syariah (UUS) BTN (BTN Syariah) dengan Bank Muamalat. Akankah bank ini menjadi pesaing berat Bank Syariah Indonesia (BSI)?

Direktur Penjualan dan Distribusi BSI, Anton Sukarna menyambut baik kehadiran bank syariah hasil merger BTN Syariah dengan Bank Muamalat. Di mana, BTN akan melakukan spin off atau pelepasan UUS-nya.

“Kalau kami lihat, dinamika market syariah terus berkembang, kami senang. Artinya pemain banyak. Kalau supplier banyak, demand meningkat,” kata Sukarna, Jakarta, dikutip Sabtu (9/3/2024).

Dia menilai kehadiran pemain baru juga akan mendorong pertumbuhan industri keuangan syariah. “Dan InsyaAllah pembeli juga naik. Ini bagian logika umum,” ujar Anton.

Sebelumnya, Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu mengungkapkan, BTN Syariah usai spin off ini bakal tetap fokus di pembiayaan properti.

Segmen itu akan menyumbang sekitar 60-70 persen, dan sisanya UMUM yang memiliki fokus bisnis turunan perumahan sebesar 30-40 persen.

Dengan demikian, BTN Syariah nantinya siap mendorong akses pembiayaan syariah bagi sektor properti di Indonesia.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan BTN Syariah akan merger dengan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk akan rampung tahun ini.

Apabila segala proses berjalan dengan lancar, aksi korporasi tersebut akan terlaksana pada bulan depan atau Maret 2024 atau kuartal II. Akan tetapi dia dapat memastikan bahwa proses penggabungan keduanya akan selesai sebelum Oktober 2024 atau sebelum pergantian pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Muamalat dan BTN Syariah kalau ini bisa digabungkan targetnya Maret, April, Mei ini, pokoknya sebelum Oktober,” katanya, dikutip Kamis (8/3/2024).

Erick mengatakan merger BTN Syariah dengan Bank Muamalat akan mendorong pembangunan ekonomi syariah dan memberikan akses keuangan syariah bagi masyarakat.

 

 

 

Back to top button