Penyanyi Andien Aisyah, yang akrab disapa Andien, kini tengah menjalani kewirausahaan sosial bernama Setali Indonesia. Bergerak dalam bidang fesyen, Setali Indonesia adalah wujud nyata dari kepedulian Andien terhadap isu lingkungan dan sosial.
Setali Indonesia: Upaya Mengurangi Limbah Fesyen
Setali Indonesia berdiri sejak tahun 2018, awalnya sebagai yayasan yang kemudian berubah menjadi kewirausahaan sosial di bidang fesyen dan keberlanjutan lingkungan. Salah satu usaha yang dilakukan adalah upcycle, yaitu mengolah kembali pakaian yang sudah tidak terpakai menjadi barang baru.
Industri fesyen dikenal sebagai industri penyumbang limbah kedua terbesar di dunia. Oleh karena itu, Andien merasa bertanggung jawab untuk mengurangi limbah fesyen, khususnya di Indonesia.
Mengajak Masyarakat Lebih Peduli Lingkungan
Sebagai figur publik, Andien menyadari bahwa pakaian menjadi sorotan penting dalam setiap penampilannya. Namun, hal ini seringkali memicu perilaku konsumtif yang berlebihan di masyarakat. Oleh sebab itu, Andien ingin mengajak masyarakat untuk lebih perhatian terhadap lingkungan dengan cara mengurangi konsumsi barang, termasuk produk fesyen.
“Ada banyak banyak sekali usaha yang dilakukan, salah satunya upcycle (mengolah kembali pakaian-pakaian yang sudah tidak terpakai menjadi barang baru),” kata Andien.
Membantu Masyarakat dan UMKM
Kewirausahaan sosial yang diusung Andien tidak hanya berfokus pada pengurangan limbah fesyen, melainkan juga untuk membantu masyarakat dalam mendapatkan penghasilan. Sejak pandemi, Andien turut memberdayakan tukang jahit serta buruh garmen yang mengalami penurunan pemasukan.
“Kami berupaya sebisa mungkin supaya bahan-bahan itu (sisa pembuatan pakaian) tidak secepat itu sampai ke landfill (tempat pembuangan sampah),” kata Andien.
Andien juga bermitra dengan beberapa perusahaan dan komunitas untuk menggerakkan kembali perilaku berkelanjutan serta membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di bidang fesyen. Pelatihan kepada komunitas-komunitas di Indonesia juga aktif dilakukan untuk memperpanjang rantai kebaikan bersama.
Ibnu Naufal
