Market

Anak Buah Menteri Bahlil Tetap Yakin Pilpres Tak Surutkan Investasi


Pemerintah tahun ini tetap yakin laju investasi tetap tumbuh cenderung lamban meski para investor menunggu hasil pilpres. Dari data pilpres periode sebelumnya, kinerja investasi tetap positif.

Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Nurul Ichwan menyampaikan bahwa jika dilihat secara historis, kinerja investasi cenderung melambat, tetapi tetap tumbuh pada periode menjelang dan setelah Pemilu.

Dari data investasi 2014 lalu tercatat pertumbuhan sebesar 17 persen, melambat dari periode 2013 yang tumbuh sebesar 24,6 persen. Namun, pola yang berbeda terjadi pada periode 2018-2019. Pada 2019, pertumbuhan investasi tercatat sebesar 12,2 persen, justru meningkat dari periode 2018 yang tumbuh sebesar 4,1 persen.

“Sehingga berdasarkan data dan fakta ini, kita tidak melihat pemilu di Indonesia memberikan kontribusi negatif terhadap investasi. Namun, kami tidak menutup mata bahwa selalu ada faktor wait and see,” katanya, dikutip dari acara Economic Outlook 2024, Kamis (25/1/2024).

Bahkan bila mengacu yang terjadi di Malaysia, dalam dua periode pemilu terakhir, realisasi investasi di negara tersebut mencatatkan pertumbuhan yang lebih tinggi.

Sementara negara lainnya, yaitu India, tercatat kinerja investasi di negara tersebut mengalami perlambatan pada dua periode Pemilu terakhir, akibat para investor yang cenderung wait and see.

Sementara Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia tetap yakin target investasi senilai Rp1.650 triliun pada tahun ini akan tercapai meski investor cenderung wait and see menunggu hasil Pemilu 2024.  

“Begitu ada perintah dari Presiden, target Rp1.650 triliun tahun ini, maka saya dengan tim, DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu), setelah rakor kemarin mereka katakan akan tetap, tidak melakukan penyesuaian target,” katanya saat acara paparan kinerja investasi tahun 2023.  

Back to top button