News

Akui Tak Lagi di KIB, PPP: Hubungan Jangan Pecah Meski Berbeda Paslon

Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (Waketum PPP) Arsul Sani mengamini bahwa partainya kini sudah tak lagi bersama Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), sesuai dengan klaim yang diucapkan oleh politikus PDIP Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul.

Tidak berlanjutnya sebuah koalisi adalah hal biasa dalam berpolitik. Ia mengakui sepanjang perjalanannya, setiap partai yang tergabung dalam KIB, memang memiliki kepentingannya masing-masing.

“KIB itu ketika dibentuk kita juga masing-masing kan sudah punya kesadaran kemungkinan, pada akhirnya berbeda dalam kaitannya dengan paslon pilpres,” jelas Arsul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (26/5/2023).

“Kenapa? Karena kan dari awal misalnya Golkar kan sudah menyampaikan bahwa amanah munas itu capresnya Golkar adalah Pak Airlangga,” sambungnya.

Begitu pula, tambah dia, dengan Partai Amanat Nasional (PAN) yang sudah mengusulkan Erick Thohir (Etho), sedangkan PPP ingin mengusung Sandiaga Uno. “Jadi kesadaran-kesadaran itu ada, tetapi karena memang koalisi itu boleh dibilang belum mengerucut, belum mengeras ya masih cair,” imbuh dia.

Meski begitu, Arsul menekankan bahwa komunikasi dirinya dengan Golkar maupun PAN tidak terputus. “Kan ada tekad yang kuat, paling tidak pada yang ada di koalisi pemerintahan bahwa meskipun nanti berbeda paslon, tetapi saya bilang, kita tidak ingin pemilu yang membelah seperti 2014 dan 2019,” tandas Arsul.

Sebelumnya, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul memastikan bahwa PPP sudah tidak lagi bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Hal ini otomatis terjadi, karena PPP sudah memutuskan bekerja sama dengan partai banteng moncong putih, mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres.

Seiring dengan adanya kerja sama dalam mengusung Ganjar, sambung dia, tentu PDIP menganggap PPP sudah meninggalkan KIB. Apalagi, kata Pacul, antara PDIP dan PPP sudah ada pembicaraan soal konfigurasi cawapres dari Ganjar Pranowo.

“Ya, sudah pasti (PPP meninggalkan KIB), karena kan PPP sudah ke PDIP, kalau kerja samanya dalam bentuk capres dan cawapres sudah pasti meninggalkan KIB. Ya, sudah, lah, kan pasti sudah rembukan dia,” kata Pacul di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Kamis (25/5/2023).

Back to top button