Hangout

7 Dampak Limbah Nuklir, Benarkah Sangat Bahaya Bagi Manusia?

Jepang adalah salah satu negara di Asia selain Singapura yang terkenal dengan kebersihan dan kepatuhan masyarakat dalam membuang sampah.

Tapi sekalinya ingin membuang sampah, Jepang malah ingin membuang sampah nuklir ke laut yang dapat mencemari lingkungan dan bahaya bagi ekosistem laut.

Kamis, 24 Agustus 2023, salah satu perusahaan di Jepang dikabarkan akan membuang limbah radioaktif dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima ke Samudra Pasifik.

Kabar ini tentu ditentang oleh organisasi lingkungan dan negara di sekitar Jepang, seperti China dan Korea Selatan.

Kedua negara tersebut khawatir akan dampak sampah nuklir yang dibuang oleh Jepang dapat mencemari laut dan menimbulkan efek bahaya bagi ekosistem laut di sekitarnya.

Di lain sisi, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang berkantor di Fukushima, mengatakan analisis independen di lokasi menunjukkan konsentrasi tritium dalam air yang dibuang masih di bawah batas operasional 1.500 becquerel per liter (Bq/L).

Jika dilihat dari ketetapan yang dibuat oleh World Organization Health (WHO), jumlah tersebut enam kali lebih kecil dari batas yang ditetapkan, yakni 10.000 Bq/L.

Apa Itu Limbah Nuklir?

Apa Itu Limbah Nuklir - inilah.com
Apa Itu Limbah Nuklir (Photo: Getty Images)

Dilansir dari epa.gov, limbah nuklir adalah byproduct atau produk sampingan dari produksi atau penggunaan bahan radioaktif oleh industri, seperti pertambangan, pembangkit listrik, tenaga nuklir, pertahanan, kedokteran, dan jenis penelitian ilmiah tertentu.

Apa Saja Dampak Limbah Nuklir Bahaya Bagi Lingkungan dan Manusia?

Pada dasarnya, limbah jenis apapun dapat mencemari lingkungan hidup dan menimbulkan kesehatan yang buruk bagi manusia.

Tapi untuk kasus yang satu, siapapun pasti akan protes dan berupaya mencegah Jepang untuk membuang limbah nuklir di Samudera Pasifik, karena dapat mencemari laut yang tidak hanya berdampak pada ekosistemnya saja, manusia juga bisa terkena dampak dari limbah tersebut.

Untuk lebih jelasnya, berikut dampak limbah nuklir yang harus diketahui masyarakat.

1. Tidak Ada Solusi Jangka Panjang

Dampak Limbah Nuklir Dan Pencegahannya Masih Diteliti Oleh Ilmuwan - inilah.com
Dampak Limbah Nuklir Dan Pencegahannya Masih Diteliti Oleh Ilmuwan (Photo: Getty Images)

Berdasarkan laporan International Atomic Energy Agency (IAEA), sejak tahun 1954 hingga 2016, terdapat 390.000 ton limbah nuklir yang diproduksi di dunia.

Ironisnya, sampai saat ini masih belum ada tempat penyimpanan limbah nuklir jangka panjang yang aman bagi lingkungan.

Cara yang paling umum menangani limbah radioaktif saat ini adalah menyimpannya di suatu wilayah yang sulit terjangkau oleh masyarakat umum. 

Di tempat itu, perusahaan harus bekerja sama dengan peneliti untuk mencari tahu apa yang bisa dilakukan pada limbah tersebut di masa depan.

2. Keamanan Masa Depan Tidak Dapat diprediksi

Saat ini cara yang paling aman untuk menyimpan limbah nuklir adalah di wilayah yang jauh dari pemukiman warga.

Namun cara ini masih tidak cukup efektif dan aman karena banyak peneliti yang masih mempertanyakan hal-hal seperti:

  • Ketahanan wilayah dalam menampung limbah nuklir saat terjadi bencana alam masih dipertanyakan.
  • Tidak ada yang bisa memastikan limbah nuklir tidak akan tersentuh oleh keturunan manusia di masa mendatang.
  • Tidak ada jaminan keselamatan bagi penduduk yang tinggal di dekat penampungan limbah nuklir. Itu sebabnya, banyak masyarakat yang enggan pembangunan repositori baru di wilayah mereka.

3. Mengontaminasi Lingkungan

Radioaktif bisa menyebar dan mengkontaminasi lingkungan dalam berbagai cara. Bisa melalui udara, tanah, hingga air. Jika ketiga ekosistem ini sudah tercemar, manusia akan mengalami ancaman kesehatan yang buruk di masa depan.

4. Efek Kesehatan Jangka Panjang

Limbah nuklir memiliki dampak yang cukup berbahaya bagi tubuh manusia. Sebab, radiasi ini sangat sulit diukur karena tersembunyi di dalam sel-sel tubuh manusia.

Namun ada satu dampak radiasi yang bisa terlihat dengan jelas, yaitu kejang-kejang dan rambut rontok.

Kedua gejala tersebut tidak bisa bersifat valid. Sebab dokter masih perlu melakukan penelitian lebih lanjut, apakah gejala tersebut disebabkan oleh radiasi atau faktor lain seperti gaya hidup, genetika, dan lain-lain.

Namun berdasarkan catatan sejarah kasus radioaktif, radiasi menimbulkan banyak masalah kesehatan kronis seperti:

  • Penyakit gastrointestinal
  • Penyakit kardiovaskular
  • Penyakit pada sistem saraf
  • Diabetes
  • Kanker (paru-paru, kulit, payudara, perut dan lainnya)

5. Biaya Pembersihan Limbah yang Mahal dan Berbahaya

Biaya pembersihan limbah sangat mahal
Biaya pembersihan limbah sangat mahal (Photo: Getty Images)

Mengingat limbah nuklir merupakan limbah yang sangat berbahaya, maka biaya pembersihannya sangat mahal karena dapat berdampak negatif terhadap kesehatan orang-orang yang terlibat dalam proses pembersihan.

Tidak hanya dalam proses pembersihan saja. Transportasi angkut limbah nuklir juga memiliki risiko yang tinggi.

Sebab, mereka bertanggung jawab secara penuh untuk mengangkut limbah ke tempat pembuangan dengan aman. Jika terjadi kecelakaan, limbah itu dapat tercecer di jalanan dan mencemari lingkungan di sekitar yang tentunya akan berdampak buruk.

6. Menimbulkan Polusi Udara Saat Memproses Ulang Limbah

Umumnya, sampah limbah wajib dilakukan pemrosesan ulang untuk dibuat menjadi produk baru, begitu pula dengan limbah nuklir.

Tapi sayangnya, pemrosesan ulang limbah nuklir akan menimbulkan polusi dan menjadi sumber radioaktif terbesar yang dihasilkan manusia.

Selama proses ini, plutonium dipisahkan melalui serangkaian reaksi kimia dari bahan bakar uranium bekas. Kemudian material ini dapat digunakan sebagai bahan bakar baru atau digunakan untuk membuat senjata nuklir.

Namun banyak peneliti yang berpendapat bahwa plutonium merupakan zat paling beracun yang berbahaya bagi kesehatan. 

Hingga saat ini, masih belum diketahui dampak dan pencegahan paparan plutonium terhadap manusia dan lingkungan.

7. Proliferasi Nuklir

Bom nuklir menjadi salah satu senjata mematikan yang mampu menewaskan ratusan ribu orang dalam satu kali serangan.

Salah satu sejarah bom nuklir yang pernah terjadi di dunia adalah saat Amerika Serikat menjatuhkan bom nuklir di Hiroshima dan Nagasaki yang menewaskan lebih dari 250.000 jiwa.

Bencana Chernobyl yang terjadi pada 26 April 1986 menjadi contoh dampak limbah nuklir bagi kesehatan. Sebab, pasca terjadinya kecelakaan Chernobyl tersebut menyebabkan peningkatan penyakit kanker di kalangan masyarakat Eropa.

Tim ilmuwan dari Belarus dan Rusia mengklaim sekitar 985.000 orang meninggal dunia karena paparan radiasi yang terjadi di antara tahun 1986 dan 2004.

Sedangkan pada tahun 2011, tidak ada korban jiwa dalam Bencana Fukushima.

Namun 3 tahun setelah peristiwa itu, peneliti mencatat ada sebanyak 1.232 meninggal dunia dan lebih dari 100 anak menderita kanker tiroid akibat paparan radiasi.

Berlandaskan peristiwa tersebut, para ilmuwan dunia khawatir jika limbah tersebut disalahgunakan untuk menghancurkan kehidupan manusia di masa depan.

Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News.

Back to top button