Hangout

3 Sebab Tingginya Kematian Ibu Hamil di Indonesia

Dalam memperingati Hari Keluarga Nasional, Pengurus Besar (PB) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) melihat angka kematian ibu hamil yang terus meningkat di Indonesia. Menurut data dari Kemenkes, Angka Kematian Ibu (AKI) masih berada di angka 305 per 100 ribu untuk kelahiran hidup dengan target yang ditentukan yaitu 183 per 100 ribu kelahiran hidup pada tahun 2024.

Ketua Legislasi PB IDI dr. Ari Kusuma Januarto, SpOG(K) menjelaskan bahwa ada tiga penyebab mengapa angka kematian ibu hamil terus mengalami peningkatan yaitu, ibu hamil yang terlambat untuk dirujuk ke rumah sakit terdekat sebelum masuk persalinan. Lalu kedua, terlambat untuk dilakukan diagnostik oleh dokter, hingga terlambat untuk mendapatkan pertolongan.

“Kenapa kematian ibu masih tinggi yaitu disebabkan oleh tiga hal, satu, terlambat dirujuk. Dua, terlambat untuk dilakukan diagnostik. Tiga, terlambat untuk mendapatkan pertolongan,” ujar Ari dalam acara memperingati Hari Keluarga Nasional saat temu media virtual, Jakarta, Rabu, (28/06/2023).

Ari kerap memberikan contoh, salah satunya adalah kasus yang terjadi pada ibu hamil yang sudah mengalami ketuban pecah namun tidak segera dilarikan ke rumah sakit. Atas kelalaian tersebut, bayi kemudian meninggal.

Selanjutnya, faktor lain penyebab kematian dari ibu hamil dikarenakan terjadinya pendarahan saat persalinan, infeksi, lalu eklampsia atau kejang pada ibu hamil, serta terjadinya komplikasi. Masih menurut Ari, hal tersebut terjadi karena kurangnya edukasi terhadap keluarga.

Back to top button