News

12 Sumur Warga di Bogor Bau Bensin, Garis Polisi Dipasang untuk Penyelidikan

Air sumur di 12 rumah warga Desa Pengasinan, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor diduga tercemar Bahan Bakar Minyak (BBM). Polsek Gunung Sindur pun memasang garis polisi di salah satu sumur untuk kepentingan penyelidikan.

Kapolsek Gunung Sindur Kompol Budi Santoso bersama Kecamatan Gunung Sindur mengecek ke lokasi. Air sumur yang diduga tercemar itu berubah warna seperti BBM dan bisa dibakar.

Budi mengatakan, dari hasil pengecekan yang dilakukan ke rumah warga, diduga pencemaran tersebut berasal dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang berada sekitar 300 meter dari permukiman warga.”Dari pendataan yang kita lalukan total terdapat 12 rumah warga mengalami pencemaran air,” kata Budi, Kamis (7/9/2023).

“Kami mengimbau warga tidak melakukan aktivitas di area tersebut, hingga penanganan yang dilakukan oleh pihak SPBU selesai,” sambungnya.

Kepala Seksie Operasional Satpol PP Kabupaten Bogor Rhama Khodara, mengatakan telah mendampingi Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Kecamatan Gunung Sindur untuk melakukan mediasi dengan manajemen SPBU. Pihak SPBU juga telah menerima perwakilan warga terdampak.

Dari informasi yang diterima Rhama, dalam waktu dekat akan dilakukan kajian teknis terkait dugaan kebocoran sumur tangki milik SPBU tersebut. Warga terdampak pun meminta kepada manajemen operasional SPBU tidak berlarut-larut dalam kajian teknis dan segera memproses permasalahan dugaan kebocoran tersebut.

“Muspika Gunung Sindur juga mengimbau tidak mengisi SPBU dan mengosongkan minyak SPBU yang ada sampai menunggu kajian dan petunjuk lebih lanjut,” ujarnya.

Sementara, Camat Gunung Sindur Dace Hatomi menyebutkan bahwa tercemarnya air sumur warga oleh BBM telah dikeluhkan sejak tujuh tahun silam.

Menurut dia, airnya benar-benar tercampur dengan BBM seperti saat ini, air sumur warga kerap dikeluhkan karena mengeluarkan aroma seperti bensin.

“Saat itu hasil laboratorium masih layak hanya bau saja, sehingga keperluan minum tetap beli. Sebelumnya juga sudah dikomunikasikan. Kalau sekarang sudah keliatan, selayaknya harus ada kompensasi juga kepada warga yang terdampak,” papar Dace.

Back to top button