Hangout

12 Jenis Tanaman Endemik Indonesia yang Masih Bisa Ditemukan di Berbagai Wilayah

Tanaman endemik adalah jenis tumbuhan yang hanya bisa disebut jika keberadaannya di suatu wilayah unik dan tidak ditemukan di wilayah lain secara alami.

Menariknya, berdasarkan buku Atlas Flora dan Fauna Indonesia (2001) mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki sebanyak 37.000 jenis tanaman yang dimana sebanyak 14.800 sampai 18.500 berjenis endemik.

Mungkin anda suka

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Widjaja pada tahun 2010 ditemukan bahwa sebanyak 468 jenis tanaman endemik tumbuh di Jawa. Sayangnya sebanyak 195 jenis tumbuhan endemik dilaporkan menghilang karena adanya perubahan fungsi lahan di sebagian tempat.

Berikut adalah beberapa jenis tanaman endemik di Indonesia yang masih bisa ditemukan di beberapa wilayah:

1. Matoa (Pometia Pinnata)

Tumbuhan Endemik Indonesia, Matoa - inilah.com
Photo: ciri-ciri pohon

Memiliki nama latin Pometia Pinnata, tanaman endemik Indonesia ini berasal dari Papua. Secara alami tumbuhan ini tumbuh di tanah datar bertekstur liat. Adapun nama lain tumbuhan ini adalah Kasai (Kalimantan Utara dan Malaysia), Malugai (Filipina) dan Taun (Papuan Nugini).

Ciri khas tumbuhan Matoa memiliki ukuran sedang dan daun rimbun. Tumbuhan ini juga bisa berbuah setelah usia empat hingga lima tahun. Adapun masa panen Matoa terjadi pada bulan Oktober hingga Desember.

Buah ini dapat dimakan dan memiliki cita rasa seperti buah Leci dan Kelengkeng. Bahkan buah Matoa memberikan banyak manfaat kesehatan mulai dari melindungi tubuh dari radikal bebas, mengendalikan gula darah, melawan penyakit infeksi, hingga menurunan tekanan darah.

Menariknya, sebuah studi terbitan Journal of Medicinal Plants pada tahun 2017 menemukan bahwa buah endemik ini mengandung fitonutrien atau senyawa khas yang hanya ada pada tanaman yang mengandung saponin, seperti buah pare, turi, dan kemiri.

Saponin ini adalah senyawa yang memiliki efek sebagai antimikroba, menghambat jamur, dan melindungi tanaman dari serangga. Saponin juga memiliki efek yang baik untuk kesehatan seperti menurunkan kolesterol, antivirus, dan bekerja sebagai antioksidan.

2. Anggrek Hitam (Coelogyne Pandurata)

Coelogyne Pandurata - inilah.com
Photo: Artikel LHK

Anggrek hitam adalah salah satu tanaman endemik Indonesia yang sangat langka. Tanaman ini memiliki nama latin latin Coelogyne Pandurata dan hanya dapat ditemui di daerah tertentu di Pulau Kalimantan dan Papua.

Perbedaan anggrek hitam Kalimantan dengan Papua terletak di bagian warna kelopak bunganya. Jika anggrek Kalimantan memiliki warna hijau dengan mahkota berwarna merah, anggrek hitam Papua memiliki mahkota bunga berwarna hitam dan putik berwarna cerah.

Tanaman yang memiliki bentuk yang sangat indah ini ternyata memiliki khasiat untuk kesehatan tubuh. Salah satunya adalah menyembuhkan penyakit seperti diare, menghentikan pendarahan pada rahim, menghilangkan rasa mual, dan mengobati sakit mag.

Sayang tanaman eksotis ini sudah telah diambang kepunahan karena sangat sulit untuk dikembangbiakan. Bahkan para peneliti yang sudah berupaya mengembangbiakkannya hanya berhasil sebesar 20 hingga 30 persen saja.

3. Bunga Edelweiss Jawa (Anaphalis javanica)

Bunga Edelweiss Jawa - inilah.com
Photo: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Bunga Edelweiss Jawa adalah tumbuhan endemik yang hanya bisa tumbuh di dataran tinggi seperti pegunungan. Beberapa daerah pegunungan yang dapat dijumpai tanaman ini adalah Gunung Gede, Pangrango, Papandayan, dan Rinjani.

Selain memiliki nama latin Anaphalis javanica, tanaman ini juga disebut sebagai bunga abadi yang memiliki khasiat sebagai obat penyembuh.

Sebab bunga Edelweiss memiliki ekstrak yang kaya akan antioksidan yang dapat menyembuhkan beberapa macam penyakit.

Beberapa penelitian juga mengungkap bahwa ekstrak bunga yang ada di bunga ini juga mengandung antimikroba yang dapat membasmi jamur, bakteri, dan anti peradangan. Efeknya, bunga ini mampu menyembuhkan batuk, pencegahan kanker payudara, difteri dan TBC.

4. Daun Payung (Johannestijsmania Altifrons)

Daun Payung - inilah.com
Photo: Wanaswara

Daun payung dapat dengan mudah ditemukan di Pulau Sumatera tepatnya di Sumatera Utara. Selain di Indonesia, tanaman endemik ini juga ditemukan di Thailand dan Malaysia.

Seperti namanya, daun payung memiliki daun besar menyerupai bentuk payung. Strukturnya yang kuat membuat tanaman ini sering dijadikan sebagai bahan pembuatan atap rumah oleh masyarakat Sumatera karena dapat menahan air hujan dengan waktu lama.

Daun payung yang memiliki nama latin Johannestijsmania altifrons ini, pertama kali ditemukan oleh seorang profesor botani asal Belanda bernama Teijsman atau Elias Teymann Johannes di pedalaman Sumatera pada awal abad ke-19. 

Adapun ciri khas tanaman ini memiliki sisi yang berduri dengan bentuk lebar di tengah dan meruncing di bagian pangkal dan ujung.

5. Bunga Bangkai (Amorphophallus)

Tanaman Endemik Indonesia Amorphophallus - inilah.com
Photo: Plants of the World Online

Bunga Bangkai termasuk salah satu tanaman endemik Indonesia yang ditemukan di Pulau Sumatera. Namun jumlah bunga bangkai saat ini sudah semakin menipis. Sehingga Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan memasukkan bunga ini sebagai tumbuhan yang dilindungi.

Dalam bahasa latin, bunga ini disebut Amorphophallus yang berasal dari bahasa Yunani Kuno. Di seluruh dunia, tersebar 170 jenis bunga bangkai dan sekitar 25 jenis di antaranya dapat ditemui di Indonesia yakni delapan jenis di Sumatera, enam di Jawa, tiga di Kalimantan, dan satu di Sulawesi.

Meski memiliki bentuk yang sangat cantik, namun sesuai namanya bunga ini dapat mengeluarkan aroma bangkai yang menyengat. Menariknya, bunga yang dapat tumbuh hingga usia 40 tahun ini mekar tujuh hingga sembilan tahun sekali dengan waktu mekar satu hingga dua hari saja.

6. Mangga Kasturi

Mangga Kasturi - inilah.com
Photo: Satu Harapan

Mangga kasturi merupakan tanaman endemik di Indonesia yang berasal dari pulau Kalimantan. Berbeda dengan mangga pada umumnya, mangga kasturi memiliki ukuran yang lebih kecil dengan bentuk lonjong.

Keunikan mangga kasturi ini adalah kemampuan bertahan hidupnya hingga puluhan tahun. Namun sayangnya mangga jenis ini tidak dapat ditemukan di alam liar karena pembukaan lahan secara besar-besaran dan deforestasi. Diketahui, pohon mangga kasturi baru bisa berbuah setelah usianya sepuluh tahun.

Dikutip dari greeners, sebuah penelitian menunjukkan bahwa mangga kasturi memiliki kandungan terpenoid dan polifenol yang berfungsi sebagai antioksidan yang dapat menjadi dasar penemuan obat-obatan baru.

7. Bambu Manggong

Tanaman endemik Indonesia lainnya adalah Bambu Manggong yang dapat ditemukan di Banyuwangi, Jawa Timur. Tanaman ini masuk dalam spesies langka dan dijaga dengan baik di Taman Alas Purwo, Jawa Timur.

Bambu Manggong memiliki banyak fungsi, antara lain sebagai bahan kerajinan tangan, hingga bahan bangunan. Ketika bambu ini ditanam, tanah yang ditanaminya akan menjadi subur karena mengandung banyak nitrogen.

Selain itu, bambu dapat berperan solusi atas ancaman lingkungan dan dampak perubahan iklim secara ekologis. Bambu berperan penting dalam restorasi lahan melalui daya adaptasi jenis tanaman, pendekatan landskap, dan keberadaan ekosistem berkelanjutan.

8. Rafflesia Arnoldii

Rafflesia Arnoldii, Tanaman Endemik Indonesia (1) - inilah.com
Photo: BKSDA Sumatera Selatan

Bunga yang juga dikenal sebagai Padma Raksasa ini menjadi bunga paling bau di dunia, sehingga memiliki julukan bunga bangkai. Bunga endemik dari Sumatera ini adalah tanaman parasit tanpa daun, akar, dan batang yang terlihat. Untuk dapat hidup dan mendapatkan air serta nutrisi, ia menempel pada tanaman inang.

Bunga ini ditemukan pertama kali pada 1818 di hutan Sumatera oleh pemandu yang bekerja dengan Dr Joseph Arnoldy yang sedang mengikuti ekspedisi Thomas Stanford Raffles. Sehingga didapatkan dari nama gabungan antara Raffles dan Arnold.

9. Ki Leho Beureum (Saurauia Cauliflora)

Butterscotch Bush Saurauia Zahlbruckneri Chiapis Sfbg - inilah.com
Photo: Wikipedia

Ki Leho Beureum merupakan tanaman endemik asal Pulau Jawa yang dimasukkan dalam IUCN Ren List Vulnarable atau daftar status kelangkaan untuk spesies yang terancam punah.

Memiliki  nama ilmiah Saurauia Cauliflora, tanaman ini biasanya ditemukan tak jauh dari sungai berupa pohon-pohon kecil bersemak. Tanaman ini memiliki tinggi 10 meter dengan daun yang memanjang lebar dan batang berbulu halus.

Ki Leho Beureum dikenal sebagai tanaman herbal dan memiliki banyak manfaat seperti menjaga imunitas tubuh, mengontrol kolesterol, meningkatkan kinerja otak dan memelihara kesehatan jantung.

10. Sawo Kecik (Sapotaceace)

Sawo Kecik - inilah.com
Photo: Urban Bandung

Sawo Kecil atau sering disebut dengan Sawo Jawa merupakan tanaman endemik Indonesia ini berasal dari keluarga sawo (Sapotaceace). Sayangnya tanaman ini mulai jarang ditemukan. 

Namun di daerah Yogyakarta, tanaman ini sering dijadikan sebagai tanda bahwa orang menanamnya adalah seorang keluarga dari keraton.

Ciri khas sawo ini berukuran sedang dengan tinggi yang dapat mencapai hingga 25 meter dengan diameter batang sekitar satu meter. Daunnya bergerombol dan ujung batangnya berwarna hijau. 

Adapun karakteristik buahnya memiliki bentuk bulat berukuran kecil dengan panjang sekitar 3,7 cm. Saat matang, buahnya akan berubah warna menjadi orange kemerahan dengan rasa manis.

Menariknya, mengonsumsi sawo kecik diyakini dapat membuat aroma tubuh menjadi lebih harum secara alami dan  jika mengonsumsi secara rutin tubuh akan menjadi lebih harum.

11. Pohon Cendana (Santalum album L)

Pohon Cendana - inilah.com
Photo: Greeners

Pohon Cendana atau nama latinnya Santalum album L ini dikenal dalam dalam dunia perdagangan dengan nama sandalwood. Tanaman ini merupakan tanaman endemik dari provinsi Nusa Tenggara Timur dan Kabupaten Maluku Tenggara Barat.

Saat ini, Pohon Cendana telah tersebar ke beberapa wilayah di Indonesia seperti Bondowoso dan Jember (Jawa Timur), Gunung Kidul (D.I Yogyakarta), Bali, Sulawesi dan Maluku.

Tanaman endemik ini dapat dimanfaatkan sebagai rempah-rempah, bahan dupa, campuran parfum, dan aroma terapi. Selain itu, kayu cendana juga dimanfaatkan untuk bahan bangunan, mebel atau furniture, kerajinan, dan sebagainya.

Selain itu, kayu cendana juga memiliki manfaat untuk kesehatan mulai dari menurunkan kolesterol, mengobati sakit kepala, menyembuhkan luka, menjaga kesehatan kulit, dan mencegah tukak lambung. Sebab, dalam kayu cendana kaya akan fitokimia seperti glikosida, minyak atsiri, flavonoid dan senyawa polifenol yang dikenal dengan sifat antioksidan.

12. Kayu Hitam

Tanaman Endemik Indonesia Kayu Hitam - inilah.com
Photo: Universitas Airlangga

Kayu hitam adalah jenis pohon yang memiliki warna coklat gelap dan terkadang hitam belang-belang kemerahan yang ada di Sulawesi. Kayu ini memiliki kualitas yang baik dan bisa digunakan untuk membuat mebel, patung, ukiran, hingga alat musik.

Di luar negeri, kayu hitam Sulawesi ini dikenal dengan nama black ebony dan dijual dengan harga tinggi. Menariknya, bagi masyarakat Sulawesi kehadiran kayu hitam ini meninggalkan tradisi dan kepercayaan kuno. 

Konon, kayu hitam yang memiliki warna hitam gelap dan pekat ada kaitannya dengan pertempuran dari kisah Ramayana. Pada saat itu Hanuman diketahui tengah membakar Kota Lanka sehingga menghanguskan pohon itu.

Kepercayaan lainnya, beberapa orang dahulu menganggap kayu hitam ini menjadi sejenis jimat yang dapat melindunginya. Sampai saat ini masih banyak beberapa kelompok yang memakai aksesoris yang terbuat dari kayu hitam sebagai perlindungan diri.

Back to top button