DKI Jakarta menjadi kota dengan kualitas udara terburuk di Asia Tenggara dan 10 besar kota paling tidak sehat di dunia, dalam beberapa pekan terakhir. Hasil ini didapat berdasarkan data situs IQAir.
IQAir mengukur persentasi polusi berdasarkan tingginya konsentrasi particulate matter (PM) 2.5 di udara Jakarta. PM 2.5 adalah partikel dengan ukuran diameter sekitar 2,5 mikrometer (1 mikrometer = 0,001 milimeter).
Karena ukurannya yang sangat kecil, partikel ini dapat melayang di udara dalam waktu lama, serta dapat terhirup manusia dan memicu gangguan kesehatan, seperti asma, sakit paru-paru, sakit jantung, sampai kanker.
Partikel ini umumnya berasal dari pembakaran kayu, asap kompor, asap kendaraan bermotor, sisa pembakaran energi dari pembangkit listrik dan industri, serta asap rokok. Ada pula partikel alami yang tergolong sebagai PM 2.5, yaitu spora tumbuhan, serbuk sari, asap kebakaran hutan, serta debu erupsi gunung api.
“Polusi udara di Indonesia bersumber dari pembangkit listrik tenaga batu bara, kebakaran hutan, dan degradasi lahan gambut, sedangkan polusi di kota besar terutama berasal dari emisi kendaraan,” kata tim IQAir dalam laporannya.
Hanya ada satu ibu kota negara ASEAN yang udaranya lebih buruk dari Jakarta, yaitu Hanoi. Ibu kota Vietnam ini memiliki konsentrasi PM 2.5 sebanyak 40,1 mikrogram per meter kubik.
Udara Kotor Jakarta Akibat Kemarau dan Industri
Kementerian Lingkungan Hidup mengungkapkan, kualitas udara Jakarta di bulan Mei, Juni, Juli, Agustus setiap tahunnya lebih buruk dibanding bulan-bulan lainnya. Ini terjadi karena pengaruh siklus musim. Pada bulan April sampai September adalah musim kemarau. Angin timur yang kondisinya kering bertiup serta membawa debu dan partikel lebih banyak.
Namun lembaga pemerhati masalah lingkungan menduga, salah satu kontributor paling besar terhadap pencemaran udara di Indonesia adalah kawasan industri yang ada di daerah-daerah sekitar ibu kota.
Polusi udara yang timbul dari PLTU yang terletak di daerah penyangga ibukota seperti Jawa Barat dan Banten cenderung terbawa dan melintas perbatasan daerah.
Sementara itu, Pemprov DKI Jakarta mengaku telah melaksanakan tujuh aksi untuk menangani pencemaran udara. Diantaranya, uji emisi kendaraan, penerapan ganjil genap, pembatasan usia kendaraan hingga pengendalian sektor industri.
Kota dengan kualitas udara terbaik di Indonesia
Jakarta menjadi kota paling tidak sehat lantaran polusi udara. Lalu kota mana yang memiliki kualitas udara terbaik di Indonesia? Inilah 10 kota paling bersih, berdasarkan laporan terbaru (atau real time) di situs IQAir (Jumat, 09/06/2023 pukul 13.55 WIB).
- Kupang, Nusa Tenggara Timur. Kualitas udaranya paling baik berada di angka 8.
- Palembang, Sumatera Selatan. Kota penghasil makanan khas pempek ini indeks udaranya berada di level 9.
- Malang, Jawa Timur. Kota dengan hawa sejuk karena diapit pegunungan ini, memiliki kadar udara 12.
- Mamuju, Sulawesi Selatan. Indeks udaranya 13.
- Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Kota dengan pantai cantik ini mempunyai kualitas udara 20.
- Jambi. Indeks udaranya 21.
- Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Di level 22.
- Samarinda, Kalimantan Timur. Indeks udaranya 23.
- Buleleng, Bali. Kualitas udaranya 25.
- Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Indeks udaranya 25.
Jika dilihat dari 10 daftar kota terbersih di Indonesia di atas, paling banyak berada di Kalimantan, yaitu kota Palangkaraya, Samarinda, dan Pangkalan Bun. Masih rimbunnya hutan perawan dan belum banyak kawasan industri berkontribusi membuat kota-kota itu memiliki kualitas udara sangat sehat.
Almaidha Sitompul
