News

Yudo Margono Harus Jamin Prajurit TNI Netral dan Tidak Berpolitik Praktis

Anggota Komisi I TB Hasanuddin membeberkan poin-poin yang bakal disampaikan dalam uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon tunggal Panglima TNI, yakni KSAL Laksamana Yudo Margono. Salah satu poin penting yang bakal ditekankan yakni KSAL Yudo harus menjamin netralitas TNI dan tidak berpolitik praktis ketika resmi menjabat panglima.

Menurutnya, poin tersebut merupakan bagian penting yang selalu disampaikan setiap uji kelayakan calon panglima. Selain netralitas TNI, DPR juga meminta Yudo untuk memastikan kedisiplinan prajurit.

Mungkin anda suka

“Biasanya nih dari fit and proper test yang dulu sampai sekarang itu kira-kira ada poin-poin seperti ini, yang pertama panglima TNI yang baru harus menjamin setiap prajurit TNI itu tetap netral dan tidak berpolitik praktis,” kata Hasanuddin, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/11/2022).

Menurutnya, poin tersebut menjadi penekanan karena termaktub dalam UU Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI yang menekankan profesionalisme prajurit. Sedangkan yang berkaitan dengan kedisiplinan prajurit dianggap penting lantaran banyak terjadi kasus-kasus hukum yang melibatkan tentara dengan warga sipil.

“Ada kasus-kasus misalnya ada seorang kolonel sampai membunuh pelajar dan lain sebagainya, konflik-konflik kemudian perkelahian determinal dan sebagainya tidak boleh terjadi ya,” tegas politisi PDIP.

Poin ketiga yang tak kalah penting, lanjut Hasanuddin, berkaitan dengan program pelatihan dan pendidikan prajurit TNI  yang diselaraskan dengan ancaman aktual. “Panglima TNI juga wajib meneruskan program Minimum Essential Force yang kebetulan itu adalah program Renstra (Rencana Strategi) ketiga, 2019 dan berakhir 2024,” ujar Hasanuddin.

Menurutnya, dengan sisa waktu yang tersedia Yudo harus mampu memastikan program-program yang sudah ditetapkan dan memastikannya berjalan hingga tercapai. “Sisa waktu selama jadi Panglima TNI, Pak Yudo harus selesaikan ini, sesuai dengan waktu yang tersedia. Dan yang terakhir yang kelima, menurut hemat kami, panglima TNI harus tetap meningkatkan kesejahteraan prajurit agar prajurit mampu bertempur dengan baik, dengan perlengkapan yang bagus tetapi mereka juga memiliki kesejahteraan yang cukup,” pungkasnya.

Back to top button