News

WHO: Kehancuran Sistem Kesehatan di Gaza Sudah Menjadi Tragedi


Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Minggu (24/12/2023), mengatakan bahwa kehancuran sistem kesehatan di Gaza adalah tragedi.

Melalui platform media sosial X, dia menuliskan bahwa para dokter di Gaza terus menyelamatkan nyawa dalam kondisi yang tidak aman.

“Akan tetapi di tengah kondisi yang masih tidak aman dan pasien terluka yang terus berdatangan, kami melihat, dokter, perawat, sopir ambulans dan banyak lainnya terus berupaya menyelamatkan nyawa,” kata Tedros.

“WHO dan mitra kesehatan kami akan terus bekerja sama mendampingi Anda semua, mengirimkan pasokan, mendukung penyediaan layanan serta mengevakuasi para korban luka parah.”

Dan kami tetap menyerukan gencatan senjata sekarang juga,” lanjut dia.

Sebelumnya, Badan Pekerja PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengaku kesulitan merawat sedikitnya 50.000 perempuan hamil di Jalur Gaza di saat Israel terus melancarkan serangan di wilayah kantong Palestina itu.

Badan PBB itu menyebutkan para dokter dan bidan sedang menempuh berbagai cara guna merawat perempuan hamil pasca-melahirkan dan berisiko tinggi di tujuh pusat kesehatan UNRWA yang masih beroperasi.

Israel membombardir Jalur Gaza dari udara dan darat, memblokade dan melancarkan serangan darat sebagai balasan atas serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober 2023.

Tercatat sebanyak 20.424 warga Palestina tewas dan 54.036 luka-luka akibat serangan Israel, sedangkan Israel kehilangan sekitar 1.200 nyawa akibat serangan Hamas.

Serangan Israel telah menghancurkan Gaza di mana sebagian dari total rumah-rumah di wilayah pesisir itu rusak atau hancur.

Dua juta orang lain di daerah kantong padat penduduk itu mengungsi ketika mereka kekurangan makanan dan air bersih.

 

Back to top button