Market

Musimnya Bank Bangkrut, Ramalan LPS dan OJK Sama-sama Menakutkan


Sejak 2023, perbankan mengalami kebangkrutan yang bertubi-tubi. Berlanjut hingga tahun ini. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)  serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) punya ramalan mengerikan. Hati-hati simpan uang di bank.

Tahun ini, LPS memprediksi bakal ada 12 bank yang terpaksa gulung tikar. Sehingga, lembaga ini harus menghitung berapa dana penyelamatan simpanan nasabah di bank yang bangkrut.

Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, sudah ada 7 bank bangkrut. Bakal adalagi 5 bank lain pada tahun ini.

“Anggaran LPS kan 12 (bank bangkrut) ya. Jadi kita 5 (bangkrut) lagi mungkin. Tapi mudah-mudahan enggak sebanyak itu. Harusnya sih anggaran kita cukup dan tunggu dari OJK berapa yang dikasih ke kita,” kata Purbaya, dikutip Kamis (28/3/2024).

Meski begitu, proyeksinya itu tergantung pada perkembangan yang ada. “Bisa lebih, bisa kurang. Kita tunggu perkembagan yang ada,” tuturnya. Di sisi lain, Purbaya memastikan anggaran yang ada di LPS saat ini sebenarnya telah mencukupi. “Kalau kita punya Rp213 triliun, ini lebih dari cukup,” tuturnya.

Mengingatkan saja, tiga bulan pertama 2024, terdapat 7 Bank Perekonomian Rakyat (BPR) terpaksa gulung tikar. Terbaru, PT BPR Aceh Utara bangkrut dan dicabut izin usahanya oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Sebelumnya, OJK mencabut izin usaha PT BPR EDCCASH, Perumda BPR Bank Purworejo, PT BPR Bank Pasar Bhakti, PT BPR Usaha Madani Karya Mulia, BPRS Mojo Artho Kota Mojokerto (Perseroda), dan Koperasi BPR Wijaya Kusuma sepanjang tahun ini.

Sementara, pada tahun lalu, terdapat empat bank bangkrut di Indonesia. Apabila ditarik sejak 2005, maka total ada 129 bank bangkrut di Tanah Air.

Purbaya mengatakan, dana untuk penyelamatan simpanan nasabah di bank yang bangkrut pada tahun ini, tidak akan melebihi Rp1 triliun. Tahun lalu saja, nilai klaim simpanan nasabah hanya Rp329,2 miliar.

Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae memproyeksikan sepanjang tahun ini akan ada 20 bank bangkrut di Indonesia. Kemungkinan 20 BPR, tapi kan itu sudah tutup, tinggal likuidasinya saja,” kata Dian, Jakarta, Jumat (22/3/2024).

Menurut Dian, tumbangnya bank disebabkan fraud dan buruknya tata kelola manajemen. Dian mengatakan dalam menangani bank-bank gagal yang kesemuanya merupakan BPR itu, OJK telah menyiapkan strategi.

OJK misalnya terus memperkuat BPR dengan mendorong konsolidasi dan penyesuaian regulasi serta pengawasan. Dian menyebut peta jalan untuk BPR akan dirancang sekomprehensif mungkin, termasuk soal mengatur management risiko, governance, hingga SDM.

Menurutnya, dasar dari perancangan aturan itu, lantaran mengingat banyak BPR yang harus ditutup karena persoalan mendasar, misal terkait situasi keuangan serta adanya keterlibatan fraud.

“Sehingga, harapan kita sebelum mengeluarkan roadmap (BPR), kami ingin sisa BPR yang punya masalah mendasar dapat dibersihkan dulu,” ucapnya. 
 

Back to top button