Ototekno

Waspada! Ketahui Modus-Modus Penipuan Online Terbaru Ini

Perkembangan zaman yang semakin kompleks menuntut penggunanya untuk selalu fleksibel dalam berbagai aktivitas, termasuk transaksi online. Aktivitas online masyarakat semakin meningkat, bisa dibilang hampir semua hal bisa dilakukan dengan cepat dan mudah secara online.

Kini, belanja dan transfer bank bisa dilakukan secara online. Hal ini pun juga didukung dengan banyaknya fitur yang ditawarkan oleh penyedia jasa keuangan, seperti mobile banking dan e-wallet

Namun, seiring dengan kemajuan teknologi saat ini, tindakan kejahatan seperti modus penipuan terbaru juga bermunculan dan mengintai para pengguna.  

Oleh karena itu, Anda tidak boleh lengah dan dan harus tetap waspada saat melakukan aktivitas atau transaksi online, serta menjaga keamanan akun digital Anda. Jangan biarkan penjahat siber meretas akun digital dan informasi pribadi Anda.

Dengan demikian, penting untuk mengetahui dan memahami ciri-ciri modus penipuan digital yang sering muncul. 

Modus Penipuan Online Terbaru yang Perlu Diwaspadai

Modus Penipuan Terbaru
Ilustrasi. Foto: istockphoto.com

1. Penipuan Kurir Kirim File Berkedok Gambar Paket

Kejahatan yang terjadi di tanah air akhir-akhir ini semakin banyak bentuk. Ada kasus di mana penipu menyamar sebagai kurir jasa logistik yang mengantarkan paket untuk korban. Penipu kemudian mengirimkan file APK paket yang berkedok sebagai file gambar paket yang ditujukan untuk korban. 

Ternyata bukan gambar paket yang mereka terima, melainkan pengguna mengunduh file berbahaya yang memungkinkan penipu mendapatkan akses ke informasi pribadi pengguna. Tak lama kemudian, dana milik korban di mobile banking atau e-wallet pun berkurang, meski korban tidak menjalankan aplikasi apa pun.

2. Modus Penipuan Berkedok Undangan Digital

Menurut OJK atau Otoritas Jasa Keuangan, modus penipuan ini dilakukan melalui pesan singkat, di mana surat undangan digital yang dikirimkan membawa aplikasi berekstensi alias APK.

Penerima yang mengklik undangan tersebut, kemudian diberikan saran untuk menginstal aplikasi yang tidak dikenal. Apabila diinstal, akan memberikan pelaku akses untuk memata-matai dan mencuri informasi penting Anda.

3. Modus penipuan Berkedok Selfie dengan Identitas Diri 

Selfie adalah hal yang umum dilakukan banyak orang. Berkat kecanggihan teknologi, selfie dengan KTP (Kartu Tanda Penduduk) sering dijadikan salah satu cara tercepat untuk daftar layanan online.

Sayangnya, jika Anda tidak berhati-hati, selfie yang berisi identitas Anda bisa menjadi sasaran empuk penipuan digital. Penipu bisa menggunakan foto dan identitas Anda untuk daftar layanan tertentu, misalnya pinjaman uang online. Karena identitas Anda yang terdaftar, maka Anda yang akan bertanggung jawab atas pinjaman uang yang sebenarnya dilakukan oleh penipu.

Oleh karena itu, jangan pernah mengunggah foto selfie dengan SIM, KTP, NPWP, atau kartu kredit di platform media sosial (Instagram, Twitter, Facebook, TikTok), serta website dan aplikasi yang tidak dikenal.

4. Modus Salah Transfer Uang

Modus penipuan terbaru ini umunya dilakukan melalui pesan instan. Penipu akan menghubungi Anda dan memberi tahu bahwa dia salah transfer uang, misalnya sebesar Rp 20 juta. Padahal, uang tersebut berasal dari pinjaman online. 

Saat Anda mengecek, bisa saja uang tersebut benar ada di rekening Anda. Namun, jika Anda langsung mentransfernya ke penipu, maka sudah pasti Anda yang akan menanggungnya, sementara penipu yang menikmati uangnya.

5. Modus Penipuan Ojek Online

Pada modus penipuan ini, penipu akan berpura-pura sebagai pihak dari perusahaan ojek online. Penipu akan menghubungi calon korban dan memberi iming-iming seperti diskon ongkos kirim (untuk pengguna ojol), potongan pajak (untuk pemilik resto), atau upgrade akun agar banyak pesanan (untuk driver ojek online).

Namun, untuk mendapatkan keuntungan tersebut, calon korban harus mengisi data pada link yang dikirim penipu. Data tersebut biasanya meliputi nama, kartu ATM, PIN, kode OTP (one time password).

Jika korban mengisi data pada link yang dikirim, maka penipu akan bisa mengakses semua informasi yang ada di handphone milik korban, termasuk mentransfer uang yang ada di mobile banking korban.

6. Modus penipuan Melalui Email

Penipuan email juga merajalela saat ini. Anda sangat perlu berhati-hati, karena biasanya penipuan email ini bermotif tawaran pekerjaan, hadiah, memperbarui informasi bank, atau belanja online.

Cirinya, penipu akan mengirimkan pesan melalui email yang berisi link website tertentu. Anda kemudian akan diminta untuk membuka situs web tersebut dan mengisi form dengan data Anda.

Data yang diminta bisa berupa data pribadi (nama, usia, alamat), data akun media sosial atau layanan lain (username dan password), dan data finansial (informasi kartu kredit dan rekening).

Jika penipu mendapatkan data tersebut, maka dia bisa menggunakannya untuk berbagai tindak kejahatan. Misalnya, melakukan pinjaman uang online mengatasnamakan Anda, sehingga Anda yang perlu bertanggungjawab atas peminjaman tersebut.

Back to top button