News

Waketum MUI Anwar Abbas: Pemilu 2024 Harus Bersandar pada Prinsip Ketuhanan


Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, menyerukan pentingnya mengimplementasikan nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa dalam penyelenggaraan pemilihan legislatif (pileg) dan pemilihan presiden (pilpres) yang akan datang di tahun 2024. Hal ini sesuai dengan prinsip Pancasila, di mana sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, menjadi landasan etika dan moral bagi bangsa Indonesia.

Abbas mengingatkan bahwa Ketuhanan Yang Maha Esa telah diakui sebagai dasar negara sebagaimana termaktub dalam Pasal 29 Ayat 1 UUD 1945. 

“Nilai-nilai luhur dari ajaran agama harus menjadi sumber nilai dan etika dalam penyelenggaraan negara,” ujar Buya Abbas dalam keterangannya kepada inilah.com, Selasa (26/12/2023). Menurutnya, hal ini penting untuk memimpin cita-cita dan arah negara.

Dalam konteks pemilihan umum, Ahli ekonomi ketua PP Muhammadiyah tersebut menekankan pentingnya pemilihan legislatif dan pemilihan presiden yang langsung, umum, bebas, rahasia (LUBER), serta jujur dan adil (JURDIL). 

“Prinsip LUBER dan JURDIL harus dijunjung tinggi untuk menjamin pesta demokrasi yang aman dan damai,” katanya.

Hindari Praktek Tidak Terpuji

Lebih lanjut, Abbas menyeru semua pihak, termasuk penyelenggara pemilu, pengawas, kontestan, dan pendukungnya, untuk menghindari praktek dan perbuatan yang tidak terpuji seperti politik uang, manipulasi, dan perbuatan curang. 

“Kegaduhan dan kerusuhan yang bisa terjadi di seantero negeri adalah akibat dari pemilu yang tidak dilaksanakan dengan cara yang benar dan adil,” tegasnya.

Anwar Abbas berharap pesta demokrasi yang akan berlangsung di tahun 2024 dapat berlangsung dengan baik, aman, tentram, dan damai. 

“Semoga pemilu yang akan datang ini dapat mencerminkan nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa dan menghasilkan kebaikan serta kemaslahatan bagi bangsa,” pungkasnya.

Back to top button