News

Viral Fenomena “Air Terjun dari Langit” di Bekasi, Ini Penjelasan BMKG

Penjelasan fenomena “Air Terjun dari Langit” yang terjadi di Bekasi, Jawa Barat pada Rabu (10/11/2022), akhirnya terungkap. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan fenomena itu identik dengan microburst.

Air yang turun tampak seperti tumpah berkali-kali di titik tersebut. Pepohonan yang ada di lokasi juga ikut bergoyang karena diduga saking derasnya hujan yang turun disertai angin yang begitu kencang.

Faktanya kejadian tersebut adalah air yang jatuh karena pipa talang air yang patah karena tidak kuat menampung air hujan. Peristiwa air terjun di langit bekasi itu diperkirakan menyerupai fenomena alam yang disebut dengan istilah Microburst.

Menurut Deputi bidang Meteorologi BMKG, Guswanto menjelaskan microburst adalah sebuah downdraft (angin yang menghempas ke bawah atau gaya ke bawah) dalam skala kecil dan sangat intens yang turun ke tanah yang menyebabkan perbedaan/penyimpangan angin yang kuat. Artian luasnya, downburst dapat didefinisikan sebagai suatu downdraft yang kuat dengan angin yang merusak di atas atau di dekat tanah.

“Microburst dan Downburst sangat berkaitan dengan angin yang turun dari awan CB yang sudah matang atau masak (Inti Sel Awan CB) setelah angin biasanya akan diikuti hujan lebat, namun skalanya lokal atau terbatas,” katanya kepada inilah.com, Kamis (11/10/2022)

Lebih lanjut Guswanto menjelaskan fenomena microburst ini tidak sepenuhnya mirip dengan kejadian air terjun di Bekasi itu. Bahkan lebih dari video yang viral tersebut. Downburst berawal dari awan yang menggantung dan turunnya sangat deras, pesawat yang mengenai downburst itu bisa jatuh terhempas ke bawah.

Microburst terjadi karena kondisi atmosfer yang sangat labil yang membentuk thunderstorm (badai guntur) yang berasal dari awan Cumulonimbus (Cb). Microburst umumnya terjadi saat ketinggian dasar awan berada di atas lapisan beku atmosfer (freezing level), sehingga membentuk butiran air (water droplet) yang beku dan sangat dingin di dalam awan Cb tersebut, yang semakin lama memiliki massa yang lebih berat karena mekanisme pengangkatan (uplift) dan kondensasi yang terus terjadi di dalam awan tersebut.

Massa yang menjadi sangat berat tersebut tidak lagi mampu menahan water droplet terhadap gaya gravitasi, sehingga butir hujan jatuh dengan percepatan atau akselerasi menghasilkan hujan jatuh sangat deras.

Jika anda melihat kejadian yang mirip seperti di Bekasi, anda perlu menganalisis lebih lanjut mengenai kondisi dinamika atmosfer di lokasi kejadian. Untuk memastikan bahwa fenomena yang terjadi memang benar-benar fenomena Microburst.

Back to top button