News

8 Banjir Terbesar dan Terparah di Dunia, Tewaskan Jutaan Jiwa!

Wilayah timur Libya pada Senin (11/9/2023) dilanda banjir bandang  usai hujan deras dan Badai Daniel yang menghantam daerah tersebut.

Kondisi memburuk saat dua bendungan dan empat jembatan di Derna hancur dan menenggelamkan sebagian besar kota.

Mungkin anda suka

Imbasnya, banyak kota di Timur Libya terendam banjir. Bahkan Menteri Penerbangan Sipil dan Anggota Kedaduratan menyebut, sebanyak 25 persen kota di Derna telah menghilang.

Dilansir dari berbagai media, sebanyak 10 ribu orang dilaporkan hilang, dan jumlah korban tewas diperkirakan akan terus meningkat.

Banjir merupakan bencana alam yang sering terjadi di seluruh dunia. Biasanya banjir terjadi akibat curah hujan yang sangat tinggi.

Namun, ada banyak aspek lain yang bisa membuat bencana alam ini jadi semakin buruk, salah satunya adalah drainase yang buruk, material bendungan sungai yang tidak baik, penebangan hutan, dan masih banyak lainnya.

Berikut 8 daftar banjir terbesar di dunia dengan korban jiwa terbanyak sepanjang sejarah.

1. Banjir Sungai Kuning 1887, Cina

Banjir Sungai Kuning menjadi peristiwa banjir terbesar di dunia (Photo: globalenergy-news.com)
Banjir Sungai Kuning menjadi peristiwa banjir terbesar di dunia. (Foto: globalenergy-news.com)

Pada Pada 5 September 1887, terjadi banjir besar akibat meluapnya Sungai Kuning di daerah Pegunungan Kwen Lun.

Luapan air sungai ini mengalir lebih dari 4.885 kilometer melalui Cina dan menjadikannya sebagai banjir terbesar dan terparah di dunia.

Banjir ini terjadi akibat hujan deras sehingga bendungan sungai itu jebol dan membanjiri lebih dari 15.000 kilometer persegi pemukiman warga dan lahan pertanian.

Pasca banjir, tercatat sebanyak 2 juta orang kehilangan tempat tinggal. Kondisi semakin memburuk saat terjadinya pandemi penyakit dan minimnya kebutuhan pokok. Perkiraan korban tewas atas peristiwa ini mencapai 2 juta jiwa.

2. Banjir Sungai Kuning 1938, Cina

Banjir Sungai Kuning 1938, Cina (Photo: The China Project)
Banjir Sungai Kuning tahun 1938, Cina. (Foto: The China Project)

Banjir Sungai Kuning 1938 adalah peristiwa banjir terbesar dan terparah yang melanda Kabupaten Zhongmu, Cina.

Banjir ini sengaja dibuat oleh Pemerintah Nasionalis dengan cara meledakkan bendungan Huayuankou di Sungai Kuning dengan maksud untuk menghentikan upaya pergerakan pasukan Jepang.

Banjir sungai ini mengalir di Huayuankou menuju Sungai Jialu di Kabupaten Zhongmu, Sungai Shaying di Kota Zhoujiakou, dan berakhir di Sungai Huai.

Akibat dari luapan banjir ini, laporan pascaperang mengabarkan sebanyak 32 persen lahan dan 45 persen desa di 20 wilayah terkena dampak kehancuran yang sangat besar.

Menurut penelitian China Academy of Science, 1995, kematian akibat tenggelam dari banjir ini berkisar antara 30.000 hingga 89.000.

Namun menurut Wang Zhibin (1986) dan Bi Chunfu (1995), total kematian akibat banjir, kelaparan, dan wabah penyakit dari banjir ini mencapai 400 ribu hingga 500 ribu korban jiwa.

3. Banjir Johnstown 1889

Banjir Johnstown 1889 (Photo: National Park Services)
Banjir Johnstown tahun 1889. (Foto: National Park Services)

Pada 31 Mei 1889, terjadi banjir terbesar dan terparah di Johnstown, Pennsylvania, Amerika Serikat. Dilansir dari history.com, banjir ini menewaskan hingga 2.200 orang.

Banjir ini karena bangunan bendungan yang dibangun pada 1840 di Little Conemaugh River terlihat sangat rentan.

Bendungan itu tidak dibuat dari baja atau beton, melainkan hanya berupa tanah dan batu.

Kondisinya semakin buruk setelah salah satu insinyur bendungan melihat saluran pembuangan di bendungan tersumbat oleh puing-puing. 

Insinyur itu memberi peringatan kepada penduduk desa South Fork akan bahaya puing-puing itu, tapi peringatan itu tidak terdengar sampai ke Johnstown.

Dugaan insinyur itu benar. Pada pukul 03.10, bendungan itu runtuh dan semua air dari Danau Conemaugh meluap dengan kecepatan 40 mil per jam. Banyak orang yang berusaha menyelamatkan diri di gedung tinggi.

Mereka yang tidak sempat menyelamatkan diri terlihat mengambang di atas puing-puing terbakar dan meninggal dunia.

4. Banjir Sungai Yangtze-Huai 1931

Banjir Sungai Yangtze-Huai 1931 (Photo: The China Project)
Banjir Sungai Yangtze-Huai 1931. (Foto: The China Project)

Banjir Sungai Yangtze-Huai 1931 atau Banjir Tiongkok 1931 adalah serangkaian banjir yang terjadi dari bulan Juni hingga Agustus 1931 ini melanda kota-kota besar seperti Wuhan, Nanjing, dan sekitarnya.

Puncak banjir ini terjadi saat tanggul di sepanjang Danau Gaoyou jebol pada 25 Agustus 1931 yang membanjiri area lebih dari 1.294 kilometer persegi.

Dampak dari banjir itu menyebabkan 500 ribu penduduk harus mengungsi dari rumah mereka. Para petani juga harus merelakan lahan pertaniannya yang terendam dan rusak akibat banjir.

Situasi semakin memburuk saat stok pangan di kota itu semakin menipis. Imbasnya, banyak orang yang meninggal dunia akibat kelaparan dan penyakit tifus dan disentri akibat polusi.

Perkiraan jumlah korban yang tewas dari peristiwa ini sekitar 3,7 hingga 4 juta orang. 

5. Banjir Yangtze 1954

Banjir Yangtze 1954 (Photo: ThingLink)
Banjir Yangtze tahun 1954. (Foto: ThingLink)

Banjir Yangtze 1953 adalah serangkaian bencana banjir yang terjadi dari bulan Juni hingga September 1954 yang melandai Provinsi Hubei.

Banjir terjadi akibat curah hujan yang tinggi ditambah dengan musim hujan berkepanjangan yang mengakibatkan volume air sungai naik di atas level biasanya.

Berbagai upaya sudah dilakukan oleh masyarakat pada saat itu, seperti membuka 3 pintu air untuk mengurangi volume air. Namun, volumenya terus meningkat mencapai titik tertinggi dalam sejarahnya, yakni 4.467 m di Jingzhou, Hubei dan 2.973 m di Wuhan. 

Akhirnya, bendungan sungai jebol karena tidak mampu menahan beban volume air. Jumlah orang tewas akibat peristiwa ini diprediksi mencapai 33 ribu orang, termasuk mereka yang meninggal akibat wabah penyakit pascabencana.

6. Great Flood 1844

Artikel yang mewartakan peristiwa Great Flood 1844 (Photo: Buffalo News)
Artikel yang mewartakan peristiwa Great Flood tahun 1844. (Foto: Buffalo News)

Banjir besar terbesar di dunia sempat terjadi di Sungai Missouri dan Sungai Mississippi, Amerika Utara.

Banjir ini terjadi akibat debit air yang yang membuat tanggul di sungai itu rusak dan menyebar dengan kecepatan fantastis ke sejumlah pemukiman warga.

Warga yang mengalami dampak terbesar akibat banjir ini adalah Suku Indian Wyandot yang kehilangan 100 orang anggotanya karena penyakit yang terjadi pasca banjir.

7. Banjir Sungai Arno 1966, Italia

Banjir terbesar di dunia sempat terjadi di Sungai Arno 1966, Italia (Photo: Flood in Florence)
Banjir terbesar di dunia sempat terjadi di Sungai Arno di Italia tahun 1966. (Foto: Flood in Florence)

Pada 4 November 1966, saat itu sedang terjadi periode hujan deras yang menyebabkan sebanyak 18 miliar galon lumpur dan air di Sungai Arno meluap melalui jalan-jalan di Florence.

Ribuan rumah dan pemukiman komersial hancur. Bahkan beberapa galeri seni dan perpustakaan yang berisi peninggalan era Renaisans yang tak ternilai harganya juga hancur, salah satunya adalah lukisan “Perjamuan Terakhir” karya Giorgio Vasari tahun 1546.

8. Banjir Lembah Sungai Indus 1841

Penampakan Sungai Indus (Photo: Wikipedia)
Penampakan Sungai Indus. (Foto: Wikipedia)

Awal tahun 1841, terjadi sebuah gempa bumi yang memicu tanah longsor besar di lereng Nanga Parbat, Puncak Himalaya.

Bebatuan yang jatuh dari atas gunung itu masuk ke aliran Sungai Indus dan menghalangi jalurnya.

Tumpukan bebatuan itu tidak segera disingkirkan oleh warga setempat. Seiring berjalannya waktu, debit air meningkat hingga membuat bendungan sungai itu meledak dan airnya meluap dengan kecepatan 540 ribu meter kubik per detik.

Tidak diketahui jumlah korban dari bencana itu. Namun berdasarkan catatan sejarah, peristiwa ini mendatangkan malapetaka di beberapa ratus mil Lembah Indus.

Salah satunya banyak desa yang menghilang dan 500 tentara Sikh dilaporkan tewas.

Baca berita dan artikel menarik lain Inilah.com di Google News.

Back to top button