News

Usut Kasus SYL, KPK Panggil Kepala Bapanas Besok


Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bakal memanggil ulang Kepala Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, Jumat (2/1/2024) besok.

Arief bakal diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi Eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL). Sebelumnya, ia mangkir pada pemeriksaan, Jumat (26/1/2024) kemarin

“Dipanggil ulang Arief Prasetyo Adi selaku Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas ) mengkonfirmasi besok (2/1) hadir di Gedung Merah Putih KPK,” ujar Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri kepada awak di Gedung Merah Putih KPK K4, Jakarta Selatan, Kamis (1/2/2024).

Sementara itu, Ali belum mau membeberkan materi pokok pemeriksaan kepada Arief Prasetyo Adi. “Belum tahu (materi pokok pemeriksaan), nanti saya tanyakan kepada tim penyidik KPK,” kata Ali. 

Diberitakan sebelumnya, Pada kasus ini, KPK telah menetapkan mantan Mentan Syahrul Yasin Limpo sebagai tersangka. KPK turut menetapkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementan Kasdi Subagyono dan Direktur Alat Mesin Pertanian Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Muhammad Hatta sebagai tersangka. Mereka diduga melakukan korupsi berupa pemerasan disertai penerimaan gratifikasi senilai Rp13,9 miliar dan telah ditahan pada bulan Oktober 2023 tahun lalu.

SYL disebut pernah memerintahkan Hatta dan Kasdi menarik setoran senilai 4.000-10.000 dolar AS atau sekitar Rp62,8 juta sampai Rp 157,1 juta setiap bulan dari pejabat unit eselon I dan eselon II di Kementan. Uang tersebut berasal dari dari realisasi anggaran Kementan yang digelembungkan, serta setoran dari vendor yang memperoleh proyek.

Pada perkara ini pula, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata sempat mengungkap adanya aliran uang panas SYL bernilai miliaran rupiah ke partai NasDem. “Ditemukan juga aliran penggunaan uang sebagaimana perintah SYL yang ditujukan untuk kepentingan Partai NasDem dengan nilai miliaran rupiah,” kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dalam jumpa pers di gedung KPK, Jl Kuningan Persada, Jakarta, Jumat (13/10/2023).

Meski begitu, Alexander belum menyebutkan jumlah rinci dari penggunaan uang hasil dugaan korupsi yang ditujukan kepada NasDem. Dia mengatakan penyidik terus mendalami kasus ini.
 

Back to top button