Ototekno

Usai 10 Hari Mendarat di Bulan, India Lanjut Kirim Pesawat Aditya-L1 ke Matahari

Usai 10 Hari Mendarat di Bulan, India Lanjut Kirim Pesawat Aditya-L1 ke Matahari

Sabtu, 9 September 2023 – 12:54 WIB

India Perkuat Dominasi Antariksa dengan Peluncuran Observatorium Surya. (foto: Thehindu)

Hanya 10 hari setelah keberhasilan pendaratan Chandrayaan-3 di Bulan, India kembali mencatatkan prestasi di bidang antariksa dengan meluncurkan observatorium surya pertamanya, Aditya-L1. Misi ini menandai langkah besar India dalam heliofisika dan menambah daftar prestasi Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO).

Aditya-L1 diluncurkan dari Satish Dhawan Space Center di Sriharikota, India Selatan, menggunakan kendaraan peluncuran satelit kutub (PSLV-XL) pada Sabtu pukul 11.50 waktu setempat. Pesawat ruang angkasa ini memiliki berat lebih dari 3,264 pon dan akan menempuh jarak 932.000 mil menuju titik Lagrangian antara matahari dan bumi.

Tujuan misi ini adalah untuk mengamati aktivitas matahari dan pengaruhnya terhadap cuaca luar angkasa secara waktu nyata. Aditya-L1 dilengkapi dengan tujuh muatan, termasuk coronagraph, teleskop pencitraan ultraviolet matahari, dan spektrometer sinar-X. “Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan bagi tim Aditya-L1,” ujar direktur proyek misi Aditya-L1, Nigar Shaji mengutip laman India Times, Sabtu (9/9/2023).

Keberhasilan ini menambah daftar prestasi ISRO yang baru-baru ini juga berhasil mendaratkan Chandrayaan-3 di Bulan. “Sementara seluruh dunia menyaksikan hal ini dengan napas tertahan, ini sungguh merupakan momen yang cerah bagi India,” kata wakil menteri ilmu pengetahuan dan teknologi India, Jitendra Singh.

Selain Aditya-L1, ISRO juga sedang mengerjakan misi penerbangan luar angkasa manusia Gaganyaan yang direncanakan pada tahun 2025 dan misi tak berawak ke Venus.

Dengan peluncuran Aditya-L1, India tidak hanya memperkuat posisinya sebagai pemain global dalam penelitian antariksa tetapi juga menetapkan standar baru dalam heliofisika. Ini menandai era baru dalam penelitian matahari dan menjadi tantangan bagi negara-negara lain untuk mengikuti jejaknya.

Topik
Komentar

BERITA TERKAIT

Back to top button