Hangout

Gerakan Nasional Aksi Gizi Diharap Turunkan Angka Stunting

Strategi percepatan menurunkan angka stunting di Indonesia tengah dilaksanakan secara serentak diikuti 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota. Penurunan ini merupakan langkah konkrit dari pelaksanaan target pemerintah pada 2024 yang sebelumnya telah menetapkan penurunan angka stunting sebesar 14 persen.

Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes RI Widyawati mengatakan, Gerakan Nasional Aksi Gizi ini diharapkan dapat meningkatkan komitmen sekolah dan kolaborasi dari seluruh sektor guna bersama-sama melaksanakan aksi bergizi secara rutin di sekolah-sekolah.

“Melalui kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan komitmen sekolah serta kolaborasi dari semua sektor terkait pelaksanaan gerakan aksi bergizi secara rutin (setiap minggu) di sekolah-sekolah,” katanya kepada Inilah.com, Rabu (26/10/2022).

Lebih lanjut ia juga menyampaikan bahwa seluruh pihak memiliki peran penting untuk mempercepat sekaligus menurunkan angka stunting. Karena tanpa adanya upaya gotong royong tersebut, dinilai akan sangat sulit bagi pemerintah guna mencapai target yang telah ditetapkan.

“Betapa masyarakat kita adalah masyarakat yang tetap menjunjung tinggi nilai gotong royong dan kebersamaan untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi oleh negara kita,” tambahnya.

Sementara itu Menteri Kesehatan Budi Gunadi mengatakan percepatan dan penurunan angka stunting merupakan upaya pemerintah untuk menyelamatkan generasi yang terkategori sebagai bonus demografi.

Ia mengingatkan bahwa puncak dari pertumbuhan generasi yang terkategori sebagai bonus demografi itu ialah pada 2030. Karena persentase usia produktif masyarakat Indonesia pada saat itu dinilai paling tinggi.

“Kalau saya tidak salah ingat tuh ada yang sampai 60 persen, usia produktif 15-64 tahun. Nah itu kan yang paling tinggi. Artinya mereka ini adalah orang-orang yang bisa menghasilkan pendapatan atau gaji. Jadi (perhitungan) GDP Indonesia kan (berdasarkan) pendapatan (gaji) semua orang, yang kemudian ditotalkan. Kalau makin banyak orangnya dan makin tinggi gajinya, (kan) makin tinggi pula posisi negaranya,” katanya.

Menkes khawatir jika banyak generasi bonus demografi sampai mengalami stunting. Sebab, jika hal demikian terjadi, para generasi tersebut tidak akan mudah untuk mendongkrak ekonomi negara. Karena anak yang mengidap stunting, secara IQ menjadi rendah. Dan jika IQ-nya rendah, hal itu turut berpengaruh terhadap kecerdasannya (kualitas) nanti.

”Jadi target Pak Jokowi itu (menurunkan sampai) 14 persen, tapi saya bilang jangan berhenti. Tetap saja (harus) diturunin,” pungkasnya.

Back to top button