Market

UMKM Surabaya Siap Produksi Cenderamata Piala Dunia U-17

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memastikan para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) siap memproduksi cenderamata bergambar logo komposit menyambut kegiatan Piala Dunia U-17 yang digelar pada 10 November hingga 2 Desember 2023.

Kepala Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, serta Perdagangan (Dinkopumdag) Kota Surabaya, Dewi Soeriyawati menyebut produksi cenderamata Piala Dunia U-17 melibatkan puluhan pelaku UMKM di wilayah setempat.

“Kurang lebih 30 UMKM yang nanti produksi dan setelah kami kumpulkan mereka sekarang sudah proses,” kata Dewi di Surabaya, Jumat (13/10/2023).

Para pelaku UMKM yang dilibatkan sebelumnya sudah terlebih dahulu mengikuti sosialisasi terkait teknis produksi yang menyesuaikan standarisasi dari FIFA.

“Senang sekali mereka dan sering bertanya kejelasan informasinya bagaimana, makanya ketika kemarin kami undang sosialisasi senang sekali,” ujarnya.

Sosialisasi tersebut untuk mendetailkan aturan FIFA pada aspek produksi pernak-pernik, salah satunya larangan tak boleh mengubah desain logo komposit yang sudah disetujui.

Beberapa jenis cenderamata yang diproduksi, yakni gelas, mug, kaos, topi, tas, hingga gantungan kunci.

“Kalau kualitas sudah diberi informasi harus seperti apa, tidak boleh mengubah bentuknya logo komposit juga, kami sudah info ke pelaku UMKM,” ucapnya.

Pemkot Surabaya berkomitmen menjaga kualitas barang produksi, karena itu pembuatan cenderamata melibatkan pelaku UMKM yang telah berpengalaman.

“Kegiatan ini bukan main-main dan teman-teman UMKM Insya Allah yang terbaik, artinya sudah terbiasa mengerjakan souvenir untuk kegiatan  besar,” ujarnya.

Saat ini puluhan pelaku UMKM mulai mempersiapkan beragam keperluan produksi pernak-pernik kejuaraan dunia sepak bola kelompok usia.

“U-17 itu November sekarang mereka harus cicil membuat cetakannya, kalau kurang bisa memperbanyak karena ini event skala dunia juga,” katanya.

Pemkot Surabaya sudah menyusun skema pemasaran souvenir dengan menyebar di sejumlah lokasi, baik secara langsung maupun daring. Sedangkan untuk penjualan di area Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) sepenuhnya merupakan wewenang FIFA.

“Kami di luar karena protokolnya juga ketat tetapi kami tetap optimistis bisa meningkatkan omzet UMKM dan UMKM Surabaya naik kelas,” tutur Dewi.

Back to top button