News

Survei SMRC: 76 Persen Publik Tak Tahu Prabowo Dipecat dari TNI

Pendiri lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saiful Mujani menyebut bahwa mayoritas masyarakat tidak mengetahui bahwa calon presiden (capres) Prabowo Subianto dipecat dinasnya dalam ketentaraan Indonesia.

Hal ini ia sampaikan seiring dengan maraknya isu yang menyebutkan bahwa Menteri Pertahanan tersebut terlibat dalam kasus penculikan aktivis tahun 1997-1998. “Yang aware dengan isu ini 24 persen, jadi tidak banyak sebenarnya,” kata Saiful dalam paparan di konferensi pers virtual hasil survei SMRC, Jakarta, dikutip Jumat (1/9/2023).

Namun, jika dibandingkan dengan penduduk Indonesia yang berjumlah lebih dari 270 juta jiwa, maka tentu jumlah orang yang tidak mengetahui hal tersebut terbilang banyak. “Tapi dibanding 76 ya tentu saja jauh,” ungkapnya.

Survei ini dilakukan selama bulan Juli hingga Agustus 2023 ini melibatkan 5.000 responden dengan margin of error sebesar 1,6 persen. Selanjutnya, Saiful meneliti mengenai keyakinan masyarakat apakah keputusan Presiden B. J. Habibie memecat Prabowo, hasilnya publik nilai keputusan itu sudah tepat.

Sebanyak 46 persen dari 24 persen masyarakat yang mengetahui pemecatan Prabowo menjawab yakin dengan keputusan tersebut. Sedangkan yang tidak menyetujui dengan keputusan tersebut sebanyak 39 persen dan 15 persen lainnya memilih untuk tidak menjawab atau tidak mengetahui isu tersebut. “Jadi selisih 7 persen itu signifikan. Jadi yang yakin lebih banyak daripada yang tidak yakin bahwa keputusan yang dibuat oleh Presiden Habibie itu benar,” jelas Saiful.

Dari mereka yang mengetahui bahwa Prabowo dipecat, sebanyak 38 persen suaranya beralih ke capres Ganjar Pranowo dan 24 persen lainnya memilih untuk mendukung capres Anies Baswedan. Sedangkan 32 persen tetap mendukung Prabowo dan 6 persen lainnya memilih untuk tidak menjawab.

Sementara dari yang tidak mengetahui, sebanyak 34 persen tetap memilih untuk mendukung Prabowo, 34 persen lainnya memilih untuk mendukung Ganjar dan hanya 19 persen yang memilih untuk mendukung Anies. Sedangkan 11 persen lainnya memilih untuk tidak menjawab. “Jadi yang ngambil dari pengetahuan ini adalah asosiasinya dengan Ganjar,” jelasnya.

Kemudian, dari sampel yang mengetahui pemecatan Prabowo, yaitu sebanyak 46,1 persen tepatnya, banyak yang mengalihkan dukungan mereka kepada Ganjar. Hal ini terlihat dari 46 memilih mendukung Gubernur Jawa Tengah tersebut, 25 persen menetap untuk mendukung Prabowo, 25 persen mendukung Anies sedangkan 4 persen lainnya memilih untuk tidak menjawab.

Sedangkan, sebanyak 39,3 persen dari mereka yang tidak yakin dengan pemecatan tersebut, sebanyak 42 persen menetapkan dukungannya ke Prabowo, 30 persen memberikan dukungannya ke Ganjar, 23 persen mendukung Anies sedangkan 5 persen lainnya memilih untuk tidak menjawab.

“Jadi para pendukung prabowo jangan main-main dengan isu ini, kalau isu ini membesar bisa menjadi masalah untuk Prabowo. Jadi harus dijelaskan dengan sebaik-baiknya apa yang terjadi tahun 1997-1998 tersebut,” jelas Saiful.

Back to top button