Kanal

UAH: Debat Pilpres Terakhir Tampilkan Substansi dan Etika yang Baik


Debat capres atau calon presiden kelima telah berlangsung Minggu (4/2/2024). Ustaz Adi Hidayat menyampaikan apresiasi atas kualitas debat yang dianggapnya telah berlangsung dengan substansi dan etika yang menggembirakan. Dalam video yang disiarkan melalui kanal YouTube pribadinya, Senin (6/2/2024) UAH menekankan pentingnya debat yang berfokus pada aspek substansial bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya di bidang pendidikan dan kesehatan.

“Kita bersyukur pada Allah SWT bahwa kualitas debat dari sisi substansi sangat menggembirakan,” ujar UAH. “Ini menunjukkan bahwa substansi bisa ditampilkan tanpa harus saling menjatuhkan secara personal,” tambahnya.

Dalam analisisnya, Wakil Ketua I Majelis Tabligh PP Muhammadiyah tersebut menyoroti pentingnya pendidikan dalam membentuk karakter moral yang baik sebagai dasar bagi pembangunan intelektual dan profesionalisme. Mengacu pada UU Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003, UAH menggarisbawahi amanat untuk menciptakan sistem pendidikan yang meningkatkan keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia.

“Sebelum cerdas, konsep awalnya adalah baik dulu, meningkatkan iman dan takwa, kemudian outputnya karakter moral, yaitu akhlak mulia,” kata UAH, mengingatkan tentang pentingnya fondasi moral dalam pendidikan.

UAH juga memberikan masukan untuk peningkatan kualitas debat ke depan, agar dapat menyertakan isu-isu kontemporer yang sedang berkembang, dengan cara yang lebih interaktif dan menguji kualitas substansial para calon. 

“Suasana kemarin sangat nyaman untuk disimak, namun kita juga perlu dialog yang disertai isu-isu kontemporer, sehingga kita diminta berpikir tentang berbagai aspek strategis yang dibutuhkan bangsa dan masyarakat,” tambahnya.

Selain itu, Ulama muda kelahiran Pandeglang, Banten tersebut juga menyinggung tentang kepemimpinan yang berintegritas sebagai kunci untuk kesejahteraan dan kemajuan bangsa. UAH menutup refleksinya dengan pesan kepada semua pihak untuk berikhtiar dengan sebaik-baiknya, menjauhi segala bentuk kecurangan, dan mengingat bahwa kepemimpinan adalah amanah dari Allah SWT. Ia mengajak masyarakat untuk tidak hanya fokus pada individu yang memimpin, tetapi lebih kepada kebaikan dan kesejahteraan yang diharapkan dari kepemimpinan tersebut.

“Masyarakat mengharapkan semua kebaikan dari kepemimpinan ini, terlepas dari siapapun yang memimpin,” ujar UAH, menekankan harapan untuk kesejahteraan yang diinginkan oleh masyarakat dari kepemimpinan yang akan datang.

 

Back to top button