Platform perjalanan digital se-Asia Tenggara, Traveloka, mencatat kenaikan dramatis pada pencarian penerbangan internasional selama semester pertama tahun 2023. Menurut data perusahaan, peningkatan ini hampir tiga kali lipat dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022. Fakta ini sejalan dengan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), yang juga melaporkan peningkatan penumpang penerbangan internasional sebesar 258,55 persen selama Januari-Juli 2023.
Tidak hanya mengalami lonjakan secara umum, Traveloka juga merilis data yang menunjukkan peningkatan signifikan pada penerbangan ke Jepang. “Peningkatan minat untuk perjalanan ke Jepang hampir empat kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” ungkap CEO Transport Traveloka,Iko Putera dalam siaran persnya, Rabu (27/9/2023). Lima kota di Jepang—Tokyo, Osaka, Nagoya, Fukuoka, dan Sapporo—menjadi destinasi yang paling banyak dicari oleh pelancong.
Menanggapi tren ini, Traveloka berinisiatif menggelar Traveloka Travel Fair yang berlangsung selama sepekan di Mal Kota Kasablanka, Jakarta, dari 25 September hingga 1 Oktober 2023. “Untuk pertama kalinya, tim travel expert Traveloka akan bertemu konsumen secara langsung,” jelas Iko. Layanan ini memungkinkan pelanggan untuk mendapatkan rekomendasi harga tiket penerbangan, fleksibilitas, dan fitur jaminan uang kembali.
Traveloka Travel Fair bukan hanya menyediakan tiket pesawat, tetapi juga beragam produk perjalanan lainnya mulai dari akomodasi hingga aktivitas wisata. Hal ini memberikan peluang lebih besar bagi konsumen untuk mendapatkan paket perjalanan yang komprehensif dengan harga lebih terjangkau, termasuk diskon tambahan dari mitra maskapai dan bank.
Peningkatan tajam dalam permintaan penerbangan internasional ini menandai perubahan besar dalam perilaku konsumen pasca-pandemi dan memberikan gambaran positif tentang pemulihan industri pariwisata. Ini juga mungkin menandai pergeseran dalam tren wisata, dengan Jepang muncul sebagai destinasi yang semakin populer di antara pelancong dari Asia Tenggara.
Kenaikan signifikan ini tidak hanya berdampak pada platform digital seperti Traveloka tetapi juga pada ekosistem industri perjalanan dan pariwisata secara lebih luas, termasuk maskapai penerbangan, hotel, dan sektor terkait lainnya.
Semua mata sekarang tertuju pada bagaimana industri ini akan menangkap dan memaksimalkan momentum ini, dan apakah lonjakan ini akan terus berlanjut atau stabil di masa mendatang.
