Market

Tragedi Bangkal, Partai Buruh Desak Perusahaan Sawit Kembalikan Hak Rakyat

Partai Buruh mengecam keras konflik agraria antar warga adat dengan pengusaha sawit di Desa Bangkal, Seruyan, Kalimantan Tengah, Sabtu (7/10/2023). Dalam peristiwa ini, seorang warga tewas, dua lainnya mengalami luka parah.

Selain itu, kata Ketua Partai Buruh Kalimantan Tengah, Dewi Fajariyanti,  bentrok warga dengan aparat gabungan TNI dan Polri, mengakibatkan 3 warga terkena tembakan. Dan, puluhan warga diamankan aparat Polri.

Menurut Dewi, aksi protes warga kepada perusahaan sudah berlangsung sejak dua minggu berakhir, atau pada 16 September 2023. Karena tak menemukan hasil, bentrokan akhirnya pecah pada Sabtu kelabu.

“Tuntutan yang disuarakan yakni mendesak PT. Hamparan Masawit Bangun Persada (HMBP) I yang merupakan anak perusahaan Best Grup untuk mengembalikan tanah masyarakat yang diklaim perusahaan, padahal berada di luar Hak Guna Usaha (HGU),” kata Dewi.

Tuntutan lainnya, perusahaan diminta segera memberikan kebun plasma seluas 20 persen dari total HGU PT HMBP I. Pada pertemuan sebelumnya, masyarakat meminta setidaknya 443 hektare, sebagai kebun plasma. Namun sampai akhir pertemuan, tidak ada kesepakatan.

Menurut Dewi, “Padahal tuntutan masyarakat jauh sekali jika dibandingkan luas HGU PT HMBP I yang mencapai 11.229,12 hektare, berdasarkan SK HGU No 24/HGU/BPN/06 Tahun 2006. Oleh karena itu segera kembalikan hak atas tanah kepada rakyat, segera.”

Sedangkan, presiden Partai Buruh, Said Iqbal menyatakan, Partai Buruh mengecam kekerasan dalam penanganan konflik agraria, yang bahkan sampai jatuh korban jiwa.

“Partai Buruh menyayangkan kejadian konflik agraria semacam ini terus berulang. Padahal pemerintah melalui kementerian/lembaga terkait dan pemerintah daerah bisa mengantisipasinya sejak dini. Bahkan Reforma Agraria dan percepatan penyelesaian konflik agraria sudah menjadi prioritas pemerintah. Karena itu, Partai Buruh mendesak Reforma Agraria dan Penyelesaian Konflik Agraria dituntaskan,” kata Said Iqbal.

Informasi tambahan mengungkapkan bentrokan juga disebabkan oleh pemblokiran akses keluar masuk dari dan ke Desa Bangkal bagi masyarakat.

Said Iqbal menyampaikan, Partai Buruh meminta aparat kemananan, segera menarik pasukan dari area konflik. Dan, kedepankan dialog. Kemudian mengusut segala bentuk pelanggaran hukum yang terjadi, dengan mengedepankan nilai-nilai Hak Asasi Manusia”.

Partai Buruh juga meminta sejumlah warga yang ditahan dan terbukti tidak bersalah untuk segera dibebaskan. “Kami sudah mengirimkan tim untuk melakukan investigasi dan solidaritas ke Seruyan, pada Minggu (8/10/2023),” pungkasnya.

Back to top button