News

Tolak Junta Militer, Ratu Kecantikan Myanmar Peroleh Suaka dari Kanada

Model yang juga pemegang gelar kontes kecantikan Miss Grand Myanmar, Thaw Nandar Aung atau dikenal sebagai Han Lay, mendarat di Kanada pada Rabu (28/7/2022) setelah mendapatkan suaka dari negara Amerika Utara itu.

Suaka tersebut diajukan oleh Han Lay setelah secara lantang menyuarakan penolakannya atas kepemimpinan junta militer Myanmar di acara kecantikan internasional yang ia ikuti, Miss Grand International.

Tim Maung Htoo dari Jaringan Aksi Kanada-Burma menyatakan bahwa Han Lay telah tiba dengan selamat di Toronto.

“Dia kini menunggu penerbangan (lanjutan) ke Charlottetown,” lanjut Tim seraya menyebut Han Lay bakal meneruskan upaya perjuangannya menentang junta militer Myanmar di kota tersebut.

Tim juga mengonfirmasi permintaan suaka Han Lay ke Kanada telah diterima.

Kecantikan Myanmar Suaka

Seperti diwartakan AFP, Han Lay sempat terdampar di bandara internasional Bangkok sejak 22 September setelah ia terbang dari Vietnam. Pejabat imigrasi Thailand menyebut paspor Han Lay bermasalah.

Phil Robertson dari organisasi Human Rights Watch menuduh junta Myanmar menggunakan paspor ‘sebagai senjata ke warga mereka’. Ia juga menyampaikan mereka telah ‘membuat perangkap untuk memaksa Han Lay kembali ke Myanmar’.

Robertson menuturkan Han Lay bisa saja ‘ditangkap secara langsung, mendapatkan penyiksaan kala ditahan, dan dipenjara’ jika kembali ke Myanmar.

Ia juga mengatakan aksi junta tersebut membuat Han Lay tak memiliki kewarganegaraan.

Han Lay merupakan salah satu orang yang berhasil mengungsi ke negara lain usai junta melangsungkan kudeta militer tahun lalu.

Dalam unggahan di akun Facebook-nya, Han mengatakan ia takut kepolisian Myanmar bakal menangkapnya di bandara. Ia juga mendaftarkan diri untuk mendapatkan suaka dari PBB.

Kisruh Han Lay dengan junta bermula kala ia meminta dunia untuk ‘menyelamatkan’ rakyat Myanmar dari cengkeraman junta. Pernyataan itu ia sampaikan kala berkompetisi di acara Miss Grand International di Bangkok pada 2021 lalu.

“Saya ingin mengatakan sesuatu dari sini ke dunia. Tolong dukung warga Myanmar. Banyak orang tewas di Myanmar karena senjata militer. Tolong selamatkan kami,” kata Han Lay kepada media Thailand, Khaosod English.

Myanmar skini tengah dilanda kekacauan sejak junta militer melangsungkan kudeta. Akibat kudeta itu, lebih dari 2.300 warga sipil tewas dan lebih dari 15 ribu orang dipenjara.

Back to top button