Market

Tiket Lebih Murah, Menhub Budi Karya: Berlaku untuk Semua Rute di Bandara Kertajati

Masyarakat di Jawa Barat seharusnya tidak ragu-ragu untuk segera menggunakan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati saat bepergian menggunakan pesawat. Sebab harga tiket pesawat di fasilitas penerbangan itu cukup murah dibanding bandara lainnya.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengharapkan setelah pada Minggu (29/10/2023) kemarin  meninjau secara langsung aktivitas penerbangan komersial yang melayani tujuh rute domestik di BIJB Kertajati Kabupaten Majalengka.

Menurut dia, harga tiket pesawat di BIJB Kertajati yang cukup terjangkau dengan adanya program diskon landing fee untuk maskapai yang melayani penerbangan di bandara tersebut. Salah contohnya seperti rute dari Bandara Kertajati menuju Denpasar, Bali.

“Tarif ke Bali itu cuman Rp600.00-Rp700.000, itu bukan lagi insentif. Orang Bandung bisa foya-foya. Kalau dari Jakarta bisa Rp1,4 juta. Diskon 50 persen,” kata Budi menjelaskan.

Budi menyebutkan potongan harga itu berlaku untuk semua rute penerbangan domestik di BIJB Kertajati yang mulai beroperasi penuh saat ini.

Selain diskon, kata Budi, pihaknya juga meminta kepada maskapai penerbangan seperti Garuda Indonesia, Citylink, Lion Air, Batik Air dan AirAsia untuk memberikan tiket khusus bagi penumpang sehingga tingkat okupansi pesawat di BIJB Kertajati semakin ramai.

“Ada satu konsep crowd-create-crowd, jadi keramaian itu menarik jumlah,” katanya.

Lebih lanjut, Budi menuturkan bahwa terdapat sejumlah permintaan dari luar negeri untuk membuka destinasi penerbangan di Bandara Kertajati.

Kabar itu, ujar dia, telah menunjukkan kalau prospek ekonomi dari BIJB Kertajati semakin cerah ke depannya.

“Banyak sekali permintaan luar negeri untuk datang ke sini. Saya waktu roadshow ke Arab Saudi, Dubai, Malaysia dan India mereka sangat tertarik untuk menjadikan destinasi melalui Jawa Barat,” ucap dia.

Penyangga Ekonomi

Menhub Budi menilai BIJB Kertajati memiliki fasilitas dan sarana yang lebih baik daripada Bandara Husein Sastranegara, karena terdapat landasan pacu sepanjang 3.000 meter yang memudahkan pesawat berukuran besar mendarat di bandara itu.

Sedangkan di Bandara Husein Sastranegara, landasan pacu itu panjangnya hanya 2.300 meter sehingga tidak memungkinkan untuk mengoperasikan penerbangan komersil dalam skala yang lebih masif.

Selain itu, ia menilai kehadiran BIJB Kertajati dapat membangkitkan pertumbuhan ekonomi bagi daerah penyangga seperti Cirebon dan sekitarnya.

“Ada keharusan, ada kewajiban moral kita untuk membangun Jawa Barat melalui Kertajati dan tentu tahu bahwa di sini hanya 45 km dari Pelabuhan Patimban. Pelabuhan kedua terbesar setelah Tanjung Priok. Jadi Jawa Barat mendapatkan suatu amanah untuk membesarkan Kertajati,” katanya.

Ia menambahkan bahwa konektivitas di BIJB Kertajati sudah terhubung dengan baik berkat Jalan Tol Cisumdawu yang mampu memangkas waktu tempuh lebih singkat baik dari Bandung menuju Bandara Kertajati maupun sebaliknya.

Back to top button