News

Elektabilitas Anies Rendah, JK: Pilkada DKI Dulu Juga Begitu, tapi Menang

Mantan Wakil Presiden dan mantan Ketum Partai Golkar Jusuf Kalla (JK) menanggapi elektabilitas bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan yang rendah di beberapa lembaga survei nasional. JK mengingat kembali saat Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu, Anies memiliki elektabilitas rendah, namun terpilih menjadi gubernur.

“Di DKI juga Anies rendah nomor 3, tapi dia terpilih. Itu lebih kecil, kurang lebih 7 juta pemilih. Diwakili 1.200 itu kan lebih dekat. Apalagi 1.200 di survei dengan pemilih 205 juta, itu tidak mudah,” ujar JK seusai seminar bertema ‘Anak Muda untuk Politik’ di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Senin (31/7/2023).

Menurut JK, hasil survei tidak sepenuhnya akurat untuk menentukkan pemenang di Pilpres 2024. “Survei itu iya betul ada caranya tapi itu tidak terlalu akurat, itu percobaan saja,” ungkap JK.

Lebih lanjut JK menyebut, survei yang rata-rata melibatkan 1.200 responden tidak bisa mewakili preferensi 205 juta lebih pemilih di Indonesia.

“Mantan Presiden Amerika Donald Trump juga rendah sekali tapi dia terpilih, artinya bahwa itu tentu ada pengaruhnya, tapi survei 1.200 orang dengan pemilih 250 juta nanti tidak menggambarkan yang akan menang,” jelas JK.

Sebelumnya, lembaga survei Indikator Politik Indonesia (IPI) merilis elektabilitas ketiga bacapres yang menunjukkan Prabowo Subianto unggul 36,8 persen, diikuti Ganjar Pranowo 35,7 persen, dan Anies Baswedan hanya 21,5 persen. Anies terpaut jauh dari dua bacapres lainnya.

Responden diberi pertanyaan ‘Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih sebagai presiden di antara nama-nama berikut?’.

“Jadi sampai tiga nama perbedaan Ganjar dan Prabowo Subianto masih neck to neck meskipun Prabowo unggul tapi keunggulannya tipis. Dan Anies di peringkat ketiga 21,5 persen selisih kurang lebih 14% dibanding Ganjar,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi.

Back to top button