News

Terjun ke Gaza, Relawan Bawa Makanan, Obat-obatan dan Pakaian Dingin

Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) sekaligus ketua tim relawan, Farid Thalib akan turun langsung ke Gaza, Palestina bersama tujuh rekannya untuk memberi bantuan kemanusiaan dalam waktu dekat ini.

“Tim MER-C akan berangkat sekitar 5-7 orang saya sendiri sebagai ketuanya dan rencana pembangunan tahap 3 (di seberang RS Indonesia di Gaza) insya Allah (akan dibangun) tentunya setelah terjadi gencatan senjata, atau yang kita harapkan mungkin kemerdekaan Palestina dari cengkeraman zionis Israel,” kata Farid secara virtual dalam acara Komunitas Pejuang Subuh Masjid Raya Pondok Indah bertajuk ‘Silaturahim Online Dunia ke-169: Live Report From Gaza’, Minggu (15/10/2023).

Ia mengatakan sejumlah dana yang sudah MER-C kumpulkan nantinya akan dibelanjakan untuk kebutuhan para korban, seperti makanan hingga pakaian dingin, karena masyarakat Palestina sebentar lagi akan menghadapi musim dingin.

“Pekan lalu hari ketiga atau keempat setelah penyerangan, kami dapat list dari Kementerian Luar negeri ya, ada sahabat kita di sana (menyebutkan) apa-apa saja yang dibutuhkan di dalam kondisi saat ini, dan menghitung beberapa bulan ke depan mereka membutuhkan pakaian dingin,” tutur dia.

Sebelum bertolak ke Gaza, Farid dan timnya berencana akan berbelanja di Kairo, Mesir. Selain itu, MER-C juga akan memberi obat-obatan serta kebutuhan yang dapat mendukung RS Indonesia di Gaza.

“Karena ini cukup vital dan harapan kita (bantuan ini) bisa masuk, tapi minimal dari berita-berita yang kita dapat dari Turki, sudah mengirimkan bantuan melalui udara itu langsung ke Al Aris itu dari pintu Rafah border masuk ke Gaza kurang lebih sekitar 20 kiloan memang ada satu kota yang cukup lumayan besar di Mesir,” tutur dia.

“Kalau kita kemungkinan akan membelanjakan di Kairo lalu kita bawa melalui darat untuk masuk Arafah walaupun tidak bisa masuk, kita akan menunggu sampai dapat izin untuk masuk dan kita harapkan barang-barang ini bisa masuk,” ucapnya menambahkan.

Diketahui, berdasarkan informasi yang dihimpun sejak Sabtu (14/10/2023), tercatat  2.215 jiwa wafat syahid, di antaranya 458 perempuan dan 724 anak-anak.

Israel masih membom Gaza, bahkan serangan yang dilancarkan kini dari tiga sisi, baik udara, darat, dan laut. Masyarakat Gaza, juga tengah menghadapi krisis pangan, listrik dan air bersih. Fiqri mengaku sudah dua kali ke mini market sekitar, kondisinya banyak sekali rak makanan yang sudah kosong. Di samping itu, ia juga menyampaikan stok obat mulai menipis.

Back to top button