News

Terduga Teroris di Lampung Terlibat di Kasus Bom Bali

Tim Densus 88 Antiteror Polri membongkar jaringan terorisme kelompok Jaringan Islamiah (JI) dengan menangkap enam orang anggotanya, dua di antaranya meninggal dunia.

Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol. Aswin Siregar mengatakan terduga teroris yang ditangkap di wilayah Lampung itu merupakan jaringan JI kelompok Zulkarnaen dan Upik Lawangan di Lampung.

Dia menjelaskan penangkapan awal terhadap tersangka PS alias JA terjadi pada Selasa (11/4) di Mesuji. Kemudian menangkap tersangka NG alias BA yang merupakan pentolan dari kelompok JI jaringan Zulkarnain dan Upik Lawangan yang sempat buron selama 18 tahun. Namun NG alias BA dan PS alias JA tewas dalam penangkapan hari ini oleh Densus 88 Antiteror.

BA merupakan tokoh sentral dan berperan menyembunyikan DPO JI lainnya. BA juga membantu menyembunyikan tersangka Bom Bali 1 Zulkarnaen dan perakit bom Poso Taufik Bulaga alias Upik Lawanga selama di Lampung.

“N alias BA ini memang tokoh sentral dalam konteks melindungi dan menyembunyikan tokoh tersebut yang berada di Lampung. Kelompok ini yang melakukan tindakan penyelamatan dan persembunyian bagi buronan Zulkarnaen dan Upik Lawangan, dan masih lagi perannya,” kata Aswin di Mabes Polri, Kamis (13/4/2023).

Lebih lanjut, Aswin menjelaskan Densus kemudian melakukan operasi pada hari kedua di wilayah Kabupaten Pringsewu, Rabu (12/4/2023) yang berlangsung hingga malam tadi. Dalam operasi tersebut Densus 88 menangkap empat tersangka lainnya yakni H alias NB, AM dan KI alias AS, dan ZK.

“Sekarang keempat tersangka ini dalam pemeriksaan intensi oleh Tim Densus 88,” kata Aswin.

Salah satu tersangka, NG alias BA sudah menjadi buron atau masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak tahun 2015.

“Keterlibatan mereka seperti yang sudah dijelaskan tadi tergabung dengan JI yang terafiliasi dengan kelompok Zulkarnaen dan Upik Lawangan,” kata Aswin.

Sebagai informasi, Zulkarnaen buronan Densus selama 18 tahun merupakan bagian dari kelompok JI berbasis di Indonesia yang terafiliasi dengan Al Qaeda.

Ia juga terlibat dalam banyak aksi teror bom, seperti bom Bali yang menewaskan 202 orang, pemboman di gereja pada Natal dan tahun baru, telah menyasar hampir 20 gereja selama tahun 2000 sampai dengan 2001. Zulkarnaen juga otak di balik pemboman rumah duta besar Filipina di Jakarta tahun 2000, pemboman hotel Marriot Jakarta tahun 2003, dan pemboman kedutaan besar Australia pada tahun 2004.

Sedangkan Upik Lawangan juga tokoh JI ditangkap oleh Densus 88 Antiteror di Lampung pada 23 November 2020. Ia dijuluki sebagai “profesor” karena ahli membuat bom dan senjata api rakitan baik yang otomatis ataupun manual.

Back to top button