News

Taliban Larang Perempuan Kuliah, 5 Negara Mayoritas Muslim Ini Mengecam Keras

Lima negara mayoritas Muslim mengecam keras kebijakan rezim Taliban yang melarang perempuan Afghanistan untuk mengenyam pendidikan di perguruan tinggi. Kelima negara itu adalah Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Turki, dan Indonesia.

Arab Saudi, melalui kementerian luar negerinya, mengaku heran dan menyesali keputusan Taliban yang ‘menolak hak perempuan Afghanistan untuk menempuh pendidikan tinggi di universitas’.

Diwartakan Anadolu Agency, Saudi mendesak Taliban untuk segera mencabut larangan yang melanggar janji rezim itu saat merebut pemerintahan Afghanistan pada 2021 lalu.

Adapun Qatar, lewat kementerian luar negerinya, juga menyatakan ‘kekhawatiran dan kekecewaan yang mendalam’ atas pemberlakuan larangan tersebut.

Dalam sebuah pernyataan, mereka meminta Taliban untuk ‘meninjau kembali keputusannya agar sejalan dengan ajaran Islam mengenai hak-hak perempuan’.

Kementerian Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Uni Emirat Arab (UEA) juga tak ketinggalan mengkritik keputusan diskriminatif Taliban.

Mereka menganggap keputusan tersebut membahayakan upaya internasional untuk berinteraksi dengan Taliban demi mengedepankan kepentingan rakyat Afghanistan, demikian lansir The National News.

Perwakilan tetap UEA untuk PBB, Lana Nusseibeh, juga mengatakan bahwa ‘keputusan tersebut adalah contoh terbaru dari pembatasan yang diberlakukan terhadap perempuan dan anak perempuan sejak Agustus 2021 untuk menghapus mereka dari kehidupan publik’.

Kecaman terhadap kebijakan Taliban juga dilontarkan oleh Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu. Dengan tegas, ia mengatakan bahwa larangan Taliban itu tidak sesuai ajaran Islam dan tidak ‘manusiawi’.

Indonesia juga turut menyampaikan kekhawatiran dan kekecewaan atas keputusan Taliban ini. Menurut kementerian luar negeri, pendidikan adalah hak fundamental bagi laki-laki dan perempuan. Indonesia pun mendesak Taliban memberikan akses pendidikan seluas-luasnya bagi perempuan di negara Asia Selatan itu.

“Indonesia sangat yakin bahwa partisipasi perempuan dalam segala bidang kehidupan masyarakat Afghanistan sangat penting bagi terwujudnya Afghanistan yang damai, stabil, dan sejahtera,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri RI.

Back to top button