Market

Tak Ingin Babak-Belur Lagi, PT Waskita Karya akan Lebih Selektif Pilih Proyek

Pengalaman adalah guru yang paling berharga. Pepatah itulah yang menggambarkan PT Waskita Karya (WSKT) saat ini. Setelah keuangannya babak-belur menggarap infrastruktur era Presiden Jokowi, BUMN Karya ini akan lebih selektif memilih proyek.

Saat ini, PT Waskita Karya (Persero) Tbk tengah melakukan perbaikan-perbaikan secara komprehensif dan berkelanjutan demi memperbaiki kinerja keuangan dan performa perusahaan secara menyeluruh.

Perbaikan tersebut sesuai Program Transformasi Waskita yang mengusung tiga pilar yaitu Portfolio, Innovation, Lean, dan Digitalisasi.

Menurut Direktur Utama Waskita, Mursyid, mengatakan perusahaannya kini selektif dalam memilih proyek, terutama dalam hal pembayaran. Waskita menetapkan uang muka dan monthly payment.

PT Waskita Karya Tbk per 14 Agustus 2023, tidak dapat membayar bunga utang ke-12 dan pelunasan pokok atas obligasi berkelanjutan IV Tahap I Tahun 2022, yang jatuh tempo pada 6 Agustus 2023.

Sementara proyek juga sudah melalui Komite Manajemen Risiko Konstruksi sehingga harapannya proyek-proyek yang diperoleh dapat berjalan dengan lancar dan tepat waktu, serta memberikan dampak positif bagi kinerja perusahaan.

Selain itu, konsep lean dan digitalisasi juga diusung agar Waskita dapat efektif dan efisien sehingga dapat mengurangi biaya-biaya yang tidak diperlukan.

“Perseroan melakukan sentralisasi procurement, engineering, dan penerapan lean construction pada proyek-proyek yang sedang berjalan serta melakukan efisien beban biaya operasional serta reorganisasi sebagai konsep lean office. Hal ini dilakukan agar proses bisnis perseroan menjadi lebih efisien dan agile,” kata Mursyid, dilansir dari laman BUMN, Rabu (16/8/2023).

Mursyid menambahkan digitalisasi sangat penting dilakukan sebagai bentuk peningkatan implementasi tata kelola perusahaan yang baik, terutama dalam hal transparansi.

Tentunya, dengan langkah ini, perseroan tidak akan terperosok ke lubang yang sama ke depan. Sebab akan lebih hati-hati setiap menerima penugasan proyek infrastruktur dari pemerintah.

Saat ini, jumlah pokok utang Seri B yang seharusnya dibayarkan mencapai Rp 135,5 miliar, dengan bunga tetap 10,75 persen per tahun.

Sebelumnya, pada 5 Mei 2023, perseroan juga mengumumkan tidak membayar bunga ke-11 (sebelas) PUB IV tahap I Tahun 2020 dan telah dinyatakan lalai oleh Wali Amanat pada 30 Mei 2023.

Pada semester I 2023, WSKT memiliki total utang sebesar Rp 84,31 triliun, atau naik tipis 0,31 persen dibandingkan semester I-2022 senilai Rp 83,98 triliun. Jumlah liabilitas terdiri dari liabilitas jangka pendek senilai Rp22,79 triliun dan liabilitas jangka panjang senilai Rp61,5 triliun.

Back to top button