Ototekno

Tak Cuma Ikan Pari Jawa, Satu Juta Spesies Lainnya Terancam Punah Akibat Ulah Manusia


Menyusul kepunahan Ikan Pari Jawa yang baru-baru ini diumumkan oleh Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN), sebuah realitas yang lebih besar dan lebih mengkhawatirkan mulai terungkap. 

Menurut laporan terbaru dari CNN, sekitar satu dari delapan juta spesies di Bumi kini berada di ambang kepunahan, sebuah angka yang mencerminkan krisis keanekaragaman hayati global yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Perubahan iklim, eksploitasi berlebihan, penyusutan habitat, dan polusi telah menjadi pemicu utama hilangnya keanekaragaman hayati. Tingkat kepunahan spesies global saat ini puluhan hingga ratusan kali lebih tinggi daripada rata-rata, sepanjang 10 juta tahun terakhir.

Sejak era Pra-Industri, manusia telah mengubah 75% tanah Bumi dan 66% ekosistem laut. Polusi plastik di laut, yang meningkat sepuluh kali lipat sejak 1980, telah menyumbang secara signifikan terhadap kerusakan habitat laut. Lebih dari 400 zona mati telah terbentuk di laut, mengancam kelangsungan hidup banyak spesies.

Ancaman Bagi Amfibi, Terumbu Karang, dan Mamalia Laut

Lebih dari 40% amfibi, 33% terumbu karang, dan sepertiga dari semua mamalia laut saat ini menghadapi ancaman kepunahan. Penyebab utamanya termasuk perubahan iklim, penangkapan ikan berlebihan, dan polusi.

Para ahli mendesak perlunya reformasi dalam rantai pasokan pangan dan pengurangan limbah makanan, penentuan kuota penangkapan ikan yang efektif, pembentukan kawasan konservasi kelautan, dan pengurangan polusi dari darat ke laut.

Kepunahan Ikan Pari Jawa bukan hanya simbol dari hilangnya satu spesies, tetapi juga peringatan keras bagi umat manusia tentang pentingnya melindungi keragaman hayati. 

Kesadaran global dan tindakan nyata dari setiap individu serta kebijakan berkelanjutan oleh pemerintah dan organisasi internasional menjadi kunci untuk menjaga agar bumi tetap menjadi rumah bagi jutaan spesies lainnya.

Dengan kondisi saat ini, tanggung jawab untuk menyelamatkan spesies yang terancam punah bukan hanya tugas para ilmuwan atau aktivis lingkungan, tetapi juga menjadi tanggung jawab kolektif seluruh umat manusia.

Back to top button