Market

Tak Becus Stabilkan Harga Beras, DPR Pertanyakan Kinerja Bapanas


Anggota Komisi VI DPR, Amin Ak cukup miris dengan perkembangan harga bahan pangan, khususnya beras yang terus naik. Di tengah himpitan ekonomi, beban rakyat semakin berat.

Mungkin anda suka

Politikus PKS itu, menilai ada yang tidak beres menyamgkut kinerja Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Perum Bulog. Keduanya gagal menjamin persediaan dan stabilitas harga. “Saat ini, pelaku usaha ritel tak bisa jual karena ada HET yang bedanya jauh dengan harga pokok (HPP). Pedagang beras di pasar juga teriak dengan melejitnya harga. Omzet mereka jelas turun,” kata Amin, Jakarta, Selasa (20/2/2024).

Dia mengingatkan pemerintah agar segera menuntaskan masalah ini. Karena, sebentar lagi masuk Bulan Puasa (Ramadan), Lebaran (Idul Fitri) disusul Hari Raya Haji (Idul Adha).

“Meski sejatinya saya kurang setuju dengan solusi impor. Semuanya terjadi karena pemerintah tidak punya perencanaan yang jelas terkait pertanian dan distribusi,” paparnya.

Kritikan Amin terhadap gagalnya Bapanas menjaga stabilitas harga pangan, ada buktinya. Dikutip dari panel harga pangan Bapanas, Selasa (20/2/2024), harga beras premium naik 0,44 persen menjadi Rp16.160/kilogram (kg).

Sedangkan harga beras medium naik 0,28 persen menjadi Rp14.120/kg. Angka ini di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Badan Pangan Nasional No 7 Tahun 2023.

Di mana, HET beras medium dipatok Rp10.900-Rp14.800 per kg dan HET beras premium di kisaran Rp13.900-Rp14.800 per kg, tergantung zona masing-masing. Jadi, buat apa ada HET kalau tidak sesuai kenyataan.

Sebelumnya, Kepala Badan Padan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo memastikan stok beras aman hingga bulan puasa dan Idulfitri 1445 Hijriah/2024 Masehi. “Kita pastikan puasa dan lebaran mendatang beras itu ada dan cukup,” kata Arief di Tangerang Selatan, Banten, Senin (19/02/2024).

Saat ini, kata dia, persediaan beras di gudang-gudang milik Perum Bulog, mencapai 1,4 juta ton. Beras tersebut siap didistribusikan ke berbagai daerah di tanah air.

“Ini yang harus dan terus didorong oleh Dirut Bulog untuk masuk ke Pasar Induk Beras Cipinang dan juga masuk ke pasar tradisional bahkan sampai masuk ke outlet ritel modern. Jadi hari ini ritel modern juga sudah mulai terpenuhi, seminggu terakhir terus diisi,” kata Arief.

Arief berharap, panen raya yang diprediksikan pada Maret 2024, memberikan tambahan stok, sekaligus modal untuk menjaga stabilitas harga beras. “Kita berharap panen bulan Maret nanti bisa di atas tiga juta ton, sekitar 3,5 juta ton,” pungkas Kepala Bapanas.

 

 

Back to top button