News

Polisi Selidiki Laporan Wartawan Korban Keributan Dua Organisasi Sayap Partai Golkar

Polda Metro Jaya tengah menyelidiki laporan yang dilayangkan oleh salah satu wartawan bernama Janivan Prapta terkait keributan saat diskusi bertajuk Selamatkan Partai Golkar: Menuju Kemenangan Pileg 2024, di Resto Pulau Dua Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (26/7/2023) siang.

“Benar sudah diterima Polda Metro Jaya untuk laporannya,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko saat dikonfirmasi, Kamis (27/7/2023).

Lebih lanjut, Trunoyudo mengatakan pihaknya masih mendalami mengenai kasus tersebut.

Laporan yang dibuat Janivan itu teregister dengan nomor LP/B/4348/VII/2023/SPKT tanggal 26 Juli 2023. Korban melaporkan terkait Pasal 352 KUHP tentang penganiayaan.

“Saat ini masih didalami,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, Janivan mengungkapkan, pada saat diskusi akan dimulai segerombol anak muda dari AMPG datang dan hendak membubarkan diskusi yang digelar oleh Golkar.

“AMPG datang menggeruduk ngebubarin acara diskusi sampai pihak panitia bilang ‘nanti diliput ya kalau datang geruduk’ ok saya liput, selang beberapa detik saya record mereka langsung mendatangi saya tanpa babibu langsung mukul kamera saya. Sama mukul dagu saya. Setelah itu saya masuk ke dalam karena mereka banyak kan,” ujar Janivan kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Rabu (26/7/2023).

Lebih lanjut, kata Janivan sekelompok orang tersebut berjumlah sekitar 15 orang. Dia mengaku orang tersubut sempat melontarkan kalimat intimidasi.

“Kalau kalian masih di sini mati kalian semua. Jangan main main kepada saya” ucap Janivan memperagakan kalimat yang dilontarkan anak muda tersebut.

“Sambil melakukan intimidasi sambil mengatakan, pokoknya setiap wartawan megang kamera atau hp mereka langsung nyamperin langsung bilang matiin. Di situ belum ada petugas keamanan sih,” tambah dia.

Janivan mengatakan saat dilokasi yang menjadi korban pukul hanya dirinya sendiri. Namun, wartawan lain kata dia juga menjadi sasaran sekelompak orang tersebut

“Yang kena pukul cuma saya sendiri dan ada anak media lain CNN handphone-nya diambil dibuang sembarang jadi mereka benar benar nggak mau di record,” ucap dia.

Atas peristiwa tersebut, dia mengaku mengalami kerugian kerusakan lensa kamera. Selain itu, saat melakukan mediasi sekelomlok orang tersebut diketahui melempar kursi.

“Dua kali awalnya belum rusuh belum ada lempar lempar bangku pas mediasi acara mau mulai mereka langsung lempar lempar bangku. Kerusakan cuma frame lensa. Nggak ada lagi. Nggak memar nggak ada,” pungkasnya.

Back to top button