News

Bisa Picu Kematian, Dokter Anjurkan Konsumsi Ini Jika Anak Telan Benda Asing

Kejadian balita menelan benda asing memang terdengar sepele. Namun siapa sangka, hal ini justru dapat memicu kematian bagi sang anak.

Mungkin anda suka

Potensi menyeramkan itu pun diamini oleh Konsultan Gastrohepatologi Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Ariani Dewi Widodo.

Dokter Ariani mengatakan, merujuk pada kondisi terparah, kasus anak menelan benda asing dapat menjadi sebab dari sebuah kematian.

“Betul, tertelan itu bisa menyebabkan pasien meninggal dunia, tapi mekanismenya memang tergantung ya,” kata Ariani dalam webinar yang diselenggarakan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Jakarta, Jumat (10/11/2023).

Tersedak menjadi salah satu gangguan akibat sumbatan jalan nafas karena menelan benda asing.

Kejadian ini lantas dapat menimbulkan risiko kematian jika tidak segera dilakukan pertolongan awal.

Umumnya kata Ariani, pada bayi dan anak, kejadian ini bisa terjadi saat makan atau bermain karena mereka kadang suka memasukan benda asing ke mulut.

Jika sudah tertelan, perlu ada pertolongan pertama dengan heimlich manuver atau upaya penanganan darurat untuk menolong orang yang tersedak. Salah satunya dengan dorongan perut.

“Kemudian hal berbahaya lain yang bisa terjadi kalau menelan benda asing adalah kalau benda asingnya tajam. Kemudian itu menusuk dan mengakibatkan perforasi atau lubang pada saluran pencernaan,” jelas dr Ariani.

Kondisi seperti itu lanjut dia dapat membuat asam lambung seorang anak bisa keluar semua dan berakibat infeksi berat di rongga perut.

Selain heimlich manuver, memberikan madu kepada anak bisa menjadi salah satu alternatif.

“Pertolongan pertama bisa diberikan madu, diharapkan madu itu bisa melindungi dan mengisi area di sekitar benda asing yang masuk dengan jaringan di dalam tubuh supaya tidak merusak,” kata Ariani.

Pemberian madu memang dianjurkan dalam kondisi darurat saja. Setelah itu balita atau anak di atas lima tahun perlu segera dibawa ke faskes terdekat untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.

Back to top button