Hangout

Sebanyak 7 Juta Orang di Dunia Meninggal Setiap Tahun Akibat Polusi Udara

Polusi udara memiliki dampak yang sangat berbahaya bagi sistem pernapasan setiap orang, karena dapat menimbulkan berbagai penyakit berbahaya yang dapat mengancam jiwa.

Menurut standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai kadar udara bersih yaitu 0-5 (pg/m3), sedangkan berdasarkan data yang dimiliki oleh IDI mengenai tingkat kebersihan udara di seluruh wilayah di Indonesia tercatat indeks udaranya adalah sekitar 15-20 (pg/m3). Angka tersebut jauh dari standar indeks udara bersih.

Ketua Bidang Penanggulangan Penyakit Menular PB IDI dan Guru Besar Bidang Pulmonologi dan Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Agus Dwi Susanto merasa setiap harinya tingkat polusi udara di Indonesia sangat tinggi.

“Saya merasa setiap harinya tingkat polusi udara di Indonesia ini tinggi,” ucap Prof.DR.Dr. Agus Dwi Susanto, SpP(K) secara virtual dalam media briefing PB IDI, Jakarta, Selasa (08/08/2023).

Polusi udara bisa menyebabkan berbagai penyakit yang dapat terjadi dalam jangka pendek dan jangka panjang. Dampak jangka pendek dari menghirup polusi udara adalah terjadinya iritasi wajah, iritasi saluran pernafasan atas dan bawah, peningkatan Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA), peningkatan serangan asma, peningkatan serangan jantung, dan risiko keracunan gas toksik.

Kemudian untuk dampak jangka panjang yang ditimbulkan dari menghirup polusi udara adalah penurunan fungsi paru, reaksi alergi, hiperreaktivitas bronkus, risiko asma, risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, serta meningkatkan risiko kanker.

“Sebagai salah satu contoh nyata dari polusi udara itu penyapu jalanan di Indonesia lebih tinggi tingkat kemungkinan asmanya dibandingkan dengan negara lain. Tingkat kemungkinan penyapu jalanan di Indonesia yang terkena asma sebanyak 3,1 persen, sedangkan di Denmark 2,3 persen dan India sebanyak 1,8 persen,” kata Agus.

Agus juga menambahkan bahwa 7 juta masyarakat di dunia meninggal setiap tahunnya akibat polusi udara yang terjadi dan juga karena penyakit-penyakit yang ditimbulkan akibat menghirup udara kotor itu.

“Sebanyak 7 juta masyarakat di dunia meninggal setiap tahunnya akibat dari adanya polusi udara. Kematian tersebut tediri atas 34 persen akibat penyakit jantung iskemik, 21 persen karena menderita pneumonia, 20 persen karena stroke, 19 persen karena penyakit paru obstruktif kronis, dan 9 persen karena kanker paru,” tambahnya.

Sebagai upaya untuk menghindari polusi udara, masyarakat disarankan untuk menggunakan masker ketika berada di luar ruangan dan masker yang disarankan adalah masker KN95. Kemudian untuk menghindari polusi di dalam ruangan, hindari membakar lilin, menyalakan asap di dalam rumah, membakar obat nyamuk terlalu dekat, dan hindari kegiatan lain yang dapat menimbulkan asap yang mengganggu.

Back to top button