Market

Berburu Sumber Migas Baru, PHE Optimistis Produksi BBM dan LPG Aman


PT Pertamina Hulu Energi (PHE), selaku subholding upstream Pertamina, terus berburu sumber minyak dan gas bumi (migas) baru. Guna memenuhi kebutuhan energi di dalam negeri.

Corporate Secretary PHE, Arya Dwi Paramita mengatakan, PHE ikut berkontribusi menjadi bagian Satuan Tugas (Satgas) Ramadan Idul Fitri (Satgas RAFI) 2024 PT Pertamina (Persero). Fokus untuk memastikan operasional berjalan dengan baik.

“Beberapa catatan penting untuk mendukung distribusi tersebut diantaranya dicapai PT Pertamina EP (PEP) Sangatta Field yang berhasil mencatatkan tingkat produksi minyak tertinggi,” kata Arya, Jakarta, Selasa (9/4/2024).

Arya benar. Pada MAret 2024, Sangatta Field menghasilan minyak sedikitnya 3.545 barel per hari (barrel of oil per day/BOPD). Capaian ini merupakan yang tertinggi sejak 1987.

Tingkat produksi ini, kata Arya, dicapai atas keberhasilan sumur pengembangan ST-217 yang berkontribusi 269 BOPD sejak diproduksikan pada 20 Maret 2024.

“Serta sumur workover ST-194 yang menyumbang sebesar 206 BOPD sejak 21 maret 2024. Saat ini, PEP Sangatta Field berada di bawah Subholding Upstream Pertamina Regional 3 Zona 9,” paparnya.

Berbagai capaian ini, kata Ayra, merupakan wujud nyata upaya subholding upstream dalam menahan laju penurunan alami atau natural declining rate, serta mempertahankan tingkat produksi lapangan yang dikelola.

Untuk menjaga keberlanjutan pasokan migas dalam negeri, kata Arya, kegiatan pengeboran eksplorasi terus dijalankan. Salah satunya sumur Julang Emas yang berada di wilayah Pertamina EP Donggi Matindok Field (PEP DMF), Banggai, Sulawesi Tengah.

“Total waktu pengeboran memakan waktu sekitar 80 hari dan angka hasil temuan akan dikaji berdasarkan uji produksi yang telah berlangsung pada Maret 2024,” paparnya.

Diharapkan, temuan ini akan mendorong angka produksi PEP DMF berupa gas yang saat ini tercatat sebesar 95 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD).

“PHE juga merupakan kontributor produksi minyak nasional sebesar 68 persen dan gas sebesar 33 persen. Dengan kinerja berbasis manajemen risiko, PHE mencatatkan lebih dari 57 juta jam kerja selamat, dengan jumlah manpower 127.665/day sepanjang 2023,” terangnya.  

Mengacu proyeksi kebutuhan energi primer Indonesia berdasarkan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) maka minyak dan gas bumi masih akan menempati porsi 44 persen. Di mana, sebesar 24 persen gas dan sisanya yang 20 persen adalah minyak dari total 1.000 megaton oil equivalent (MTOE) pada 2050.

“Penetrasi PHE dalam mengupayakan ketersediaan energi di industri hulu migas menjadi hal penting sejalan dengan kinerja optimal yang dilakukan selama ini,” tuturnya.

 

Back to top button