News

Saldi Isra-Suhartoyo Bertemu 20 Menit, Ungkap Kepemimpinan MK Bakal Dwitunggal

Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Saldi Isra membeberkan isi pembicaraan antara dirinya dengan Hakim Konstitusi Suhartoyo saat momen penentuan ketua MK yang baru. Perbincangan empat mata ini, kata Saldi, berlangsung selama 20 menit.

“Mungkin satu hal yang kami diskusikan, setelah melihat MK, kami berharap pimpinan, ketua dan wakil ketua itu dwitunggal ke depan. Jadi, karena ini, harus diarungi dengan kekuatan yang lebih,” kata Saldi di Gedung MK, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (9/11/2023).

Saldi menjelaskan, berdasarkan diskusi itu, MK ke depannya akan menjadi kepemimpinan yang kolektif kolegial dikomandoi oleh Suhartoyo selaku ketua MK. Sementara, Saldi tetap sebagai wakil ketua MK.

“Nanti hakim-hakiml lain juga akan ditempatkan seperti pimpinan kolektif dalam menghadapi ini. Karena situasi ini tidak mungkin diselesaikan oleh satu dua orang harus diselesaikan oleh kami semua. Itu prinsip tadi yang kami diskusikan,” jelas dia.

Diketahui, hakim konstitusi Suhartoyo terpilih menjadi ketua MK menggantikan Anwar Usman yang diberhentikan oleh Majelis Kehormatan Makhamah Konstitusi (MKMK) dalam persidangan di Gedung MK, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (7/11/2023).

“Yang disepakati dalam hasil kami berdua untuk menjadi ketua MK ke depan adalah Bapak Dr. Suhartoyo dan saya tetap menjalankan tugas sebagai wakil ketua,” kata Wakil Ketua MK Saldi Isra di Ruang Sidang MK.

Awalnya, Saldi menceritakan, dalam Rapat Permusyawaratan Hakim (RPH) yang dilakukan muncul dua nama kandidat ketua MK, yakni dirinya dan Suhartoyo. Setelah berdiskusi berdua, tanpa ketujuh hakim lainnya, Suhartoyo disepakati menjadi Ketua MK periode 2023-2028.

“Setelah itu disepakati oleh hakim konstitusi yang keluar dipanggil dan kami duduk bersembilan dan dilaporkan bahwa itu hasilnya, hakim bertujuh itu menerima hasil itu sebagai kesepakatan bersama,” ujar Saldi.

Back to top button